Jakarta, Pahami.id —
Sejumlah saksi mata mengungkap situasi mengerikan ketika terjadi kesibukan pager di dalam Libanon pada Selasa (17/9).
Saksi pertama mengatakan banyak orang terluka di jalan-jalan ibu kota Lebanon, Beirut, setelah ledakan pager.
“Kami keluar ke jalan, dan kami melihat pinggiran kota seperti kota zombie,” kata seorang saksi yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip. CNN.
Menurut dia, banyak korban yang tergeletak di pinggir jalan bersimbah darah.
Saksi kedua mengatakan dia sedang mengemudi ke tempat kerja ketika dia melihat ambulans Palang Merah tiba dan orang-orang tergeletak di tanah.
“Kami kaget karena banyak sekali orang, ada darah di jalanan, dan orang-orang dibawa dengan ambulans ke rumah sakit,” ujarnya.
Saksi kemudian berkata, “Lagi pula, kami tidak tahu apa yang terjadi.”
Saksi ketiga juga sedang dalam perjalanan ketika dia melihat orang-orang terluka di jalan umum.
“Alat ini tidak hanya ada di tangan masyarakat yang tergabung di dalamnya [Hizbullah]tapi juga di tangan semua orang,” katanya.
Sejak Februari, Hizbullah telah meminta anggotanya dan keluarga mereka untuk berhenti menggunakan ponsel dan beralih ke perangkat komunikasi lainnya.
Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang biasa digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas. Perangkat ini menampilkan teks singkat kepada pengguna.
Lebih lanjut saksi ketiga menjelaskan, ada orang yang bekerja di bidang keamanan dan menggunakan perangkat tersebut.
“Dan mereka juga terluka,” tambahnya.
Serangkaian ledakan pager terjadi secara tiba-tiba di seluruh Lebanon, bahkan di fasilitas umum seperti pasar. Akibat ledakan tersebut, sembilan orang tewas dan 2.800 orang luka-luka.
Hizbullah mengutuk ledakan tersebut dan menuduh Israel mendalanginya. Israel diduga memasang alat peledak di ribuan pager dan mengoperasikannya dari jarak jauh.
Israel sejauh ini tidak memberikan komentar mengenai ledakan pager tersebut atau tuduhan yang menargetkan mereka.
(isa/bac)