Berita Ribuan Warga Israel Demo Tuntut Netanyahu Mundur

Jakarta, Pahami.id —

Ribuan warga Israel berdemonstrasi di beberapa kota pada Sabtu (27/1). Mereka menuntut Perdana Menteri Benyamin Netanyahu berhenti.

Berdasarkan laporan harian Yedioth Ahronothribuan warga Israel melakukan protes di beberapa kota, mulai dari Haifa, Kaisarea, Kefar Sava, Rehovot dan Beersheba.

Di kota Haifa, di persimpangan Horev, warga mendesak diadakannya pemilihan umum segera.

Demonstrasi dimulai dari daerah Carmel di Kota Haifa hingga pusat protes di persimpangan Horev, lapornya Yedioth Ahronothseperti dikutip kantor berita tersebut Anatolia.

Sementara itu, di kota Kefar Sava, ratusan orang juga terlihat berunjuk rasa dengan slogan ‘Pemilihan Sekarang’. Mereka menuntut pemecatan Netanyahu dan memulai pemilu sesegera mungkin.

Demonstrasi dan tuntutan serupa juga terlihat di kota Ra’anana, di mana ratusan orang mendesak PM untuk mundur dari kekuasaannya.

Sejak melancarkan invasi ke Gaza pada awal Oktober, Netanyahu terus-menerus dikritik karena gagal membebaskan para sandera dan menjamin keselamatan mereka saat ditahan oleh Hamas.

Sekitar 130 orang masih disandera oleh Hamas. Keluarga para sandera telah berulang kali melakukan demonstrasi, mendesak pemerintah Israel untuk membebaskan mereka.

Protes dari keluarga sandera kerap terjadi di depan kediaman Netanyahu di Kaisarea. Menurut laporan Yedioth Ahronothselama dua minggu berturut-turut keluarga para sandera berdemonstrasi di sana.

Tak hanya itu, keberatan juga datang dari mantan pejabat tinggi keamanan nasional Israel.

Puluhan mantan pejabat senior keamanan nasional, ilmuwan dan pengusaha terkemuka Israel mengirim surat kepada Presiden Israel Isaac Herzog dan Ketua Knesset Amir Ohana pada Kamis (26/1) menuntut agar Netanyahu dicopot dari jabatannya.

Dalam surat tersebut, mereka mengkritik keputusan Netanyahu yang merombak sistem peradilan Israel. Mereka menilai perombakan sistem peradilan mengakibatkan melemahnya sistem keamanan negara.

Kelemahan ini juga berdampak pada serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Pemilu di Israel sendiri direncanakan pada tahun 2026. Dalam jajak pendapat yang dirilis minggu ini oleh Channel 13, partai Likud yang dipimpin Netanyahu akan berada di urutan kedua jika pemilu diadakan sekarang.

Sedangkan peringkat pertama dipegang oleh Partai Persatuan Nasional pimpinan mantan Kepala Staf IDF Benny Gantz. Dia sekarang menjadi anggota kabinet perang Netanyahu.

(blq/asr)

[Gambas:Video CNN]