Berita Ribuan Orang Salat Jenazah Ismail Haniyeh, Ada JK-Din Syamsuddin

by


Jakarta, Pahami.id

Ribuan orang berpartisipasi dalam doa pemakaman mendiang pemimpin politik tersebut Hamas, Ismail Haniyahdi Masjid Imam Muhammad bin Abdul Al Wahhab, Doha, Qatarusai salat Jumat (2/7).

Pantauan warga negara Indonesia (WNI) yang menghadiri salat jenazah, Bidin Bachrul Ulumuddin, pengamanan sangat ketat pada pelaksanaan salat Jumat hari ini. Bahkan, diakuinya pihak berwenang melarang jamaah membawa ponsel ke dalam masjid.


Jalanan di ibu kota, terutama yang menuju ke masjid terbesar di Qatar, juga sangat padat sehingga akses menuju kompleks masjid pun dibatasi.

“Saya lihat masjidnya penuh sekali dan ada beberapa orang yang salat di luar. Mungkin minimal 30 ribu orang (menghadiri salat jenazah),” kata Bidin saat dihubungi. CNNIndonesia.com.

Bidin yang merupakan insinyur senior di Qatar Energy mengatakan, ribuan jamaah tersebut tidak hanya warga Qatar, tapi juga warga asing dan tamu negara.

Bidin juga melihat mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, menghadiri salat jenazah Ismail Haniyeh.

“Saya lihat dari Indonesia Pak JK dan Din Syamsuddin, ada Duta Besar Indonesia untuk Turki, dan dari negara lain juga datang,” kata Bidin yang merupakan Ketua ICMI Qatar.

“Banyak yang datang dari luar negeri, dari luar Qatar, ada yang dari Turki, Oman. Dari negara sekitar, banyak yang datang ke Qatar secara sukarela,” imbuhnya.

Kepadatan ini sudah diduga pemerintah yang telah menempatkan petugas di sekitar masjid sejak pagi tadi.

Situasi pada pukul 07.00 pagi masih cukup sepi, namun pintu masuk masjid diblokir dan dijaga polisi, kata Bidin.

Pengamatan serupa juga disampaikan warga Indonesia lainnya di Qatar, Dedi, yang pagi tadi mengamati jalanan sekitar masjid.

Menurut Dedi, pihak berwenang Qatar telah mengerahkan petugas, mobil, dan sepeda motor untuk mengamankan kawasan sekitar masjid.

“Aparat keamanan telah mengerahkan petugas, mobil, dan sepeda motor untuk mengamankan area sekitar masjid,” kata Dedi kepada CNNIndonesia.com.

Setelah itu, jenazah Haniyeh dimakamkan di Pemakaman Imam Pendiri di Lusail, pinggiran kota Doha.

Ismail Haniyeh meninggal di Iran Rabu dini hari (31/7) setelah serangan meledakkan kediamannya di Teheran.

Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Ia juga bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Ismail Haniyeh telah menjadi kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh merupakan sosok yang terkenal, terutama setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Palestina pada tahun 2006, menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan parlemen.

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, selama Intifada Pertama.

Selama invasi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh juga menjadi sasaran. April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh dibunuh Israel.

Di Qatar, Bidin menyebut Haniyeh adalah tokoh Islam yang sangat disegani dan disegani.

“Bapak Ismail Haniyeh adalah seorang tokoh masyarakat yang sangat dihormati dan dikagumi oleh jamaah masjid, tentunya di negara-negara Arab juga, dan dianggap sebagai syahid yang gugur karena perjuangan. Sangat heroik. Ada banyak orang di masjid. meneriakkan slogan-slogan untuk perjuangan Palestina di dalam masjid,” jelas Bidin.

(rds)