Jakarta, Pahami.id –
Ribuan tenaga kerja Koordinasi dalam Konfederasi Uni Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur akan mengadakan demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Hero, Surabaya, Kamis (8/28). Tindakan ini adalah bagian dari demonstrasi simultan di berbagai kota di Indonesia.
Wakil Sekretaris DPW FSPMI Java East Nuruddin Hidayat mengatakan sekitar 2.000 pekerja dari berbagai kota industri di Jawa Timur akan dibawa ke jalanan.
“Tindakan itu dihadiri oleh sekitar 2.000 pekerja dari kawasan industri di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Lumajang, dan Tuban,” kata Nuruddin pada hari Rabu (8/27).
Tindakan ini akan berbasis di kantor Gubernur Java Timur. Tetapi sebelum menuju ke lokasi, publik akan berkumpul di depan Ahmad Yani Road, tepat di depan City of Tomorrow Mall (Cito) mulai pukul 11:00.
“Setelah itu, publik bergerak melalui Jalan Ahmad Yani – Jalan Waunacromo – Jalan Darmo – Jalan Bekui Rahmat – Jalan Embong Malang – Jalan Blaanan – jalanan, dan berakhir di Hero Road,” katanya.
Sekitar pukul 13:00, kata Nuruddin, publik diperkirakan tiba di depan Kantor Gubernur Jawa Timur untuk pidato. Mereka juga berencana untuk melakukan tindakan panjang dan teater sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah daerah.
Dalam tindakannya, KSPI membawa enam tuntutan nasional. Pertama, karyawan menuntut penghapusan sumber eksternal dan menolak upah murah.
“Pekerja menuntut kenaikan upah pada tahun 2026 sebesar 8,5 persen menjadi 10,5 persen. Nilainya berasal dari inflasi dan pertumbuhan ekonomi dan indeks tertentu atau alpha yang bernilai 1-1,4,” katanya.
Karyawan kemudian meminta pemerintah untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan membentuk gugus tugas FLO. Kemudian pembaruan pajak tenaga kerja, termasuk penghapusan pajak pemecatan, THR, dan JHT, serta penghapusan diskriminasi pajak terhadap pekerja perempuan yang sudah menikah.
Mereka juga menuntut konfirmasi Bill of Human Energy tanpa undang -undang omnibus. Aset yang menyegarkan membubarkan RUU dan tinjauan pemilihan sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi.
“Tinjauan Hukum Pemilu sebagai keputusan Mahkamah Konstitusi yang kami sebut desain ulang sistem pemilu 2029,” katanya.
Selain masalah nasional, Nuruddin mengatakan partainya juga membawa tuntutan lokal yang ditujukan untuk pemerintah daerah Jawa Timur. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera menyadari komitmen bersama yang ditandatangani pada 1 Mei 2025.
Komitmen ini termasuk pembentukan peraturan regional tentang pemecatan pemecatan pemecatan, yang menyediakan anggaran donasi BPJ untuk orang miskin, pembatasan bagi pengusaha yang tidak mendaftarkan karyawan mereka untuk BPJ, penambahan kuota PPDB untuk memberdayakan para pekerja, dan tunjangan Kh Abdurrahman Wahid.
“Kami mengusulkan presiden ke -4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pahlawan negara itu,” katanya.
(FRD/FEA)