Berita 40 Ribu Tentara Mesir Siaga Tinggi di Perbatasan Israel, Ada Apa?

by
Berita 40 Ribu Tentara Mesir Siaga Tinggi di Perbatasan Israel, Ada Apa?


Jakarta, Pahami.id

Mesir Dikatakan telah memindahkan 40.000 tentara di perbatasan Sinai Utara, di tengah aksi Israel Mereka yang terus mencoba mengusir orang -orang Palestina dengan menjaga strip Gaza secara membabi buta.

Sumber-sumber militer mengatakan penggunaan jumlah anggota yang melebihi perjanjian perdamaian Mesir-Israel pada tahun 1979 atau perjanjian kamp David diketahui.


Perjanjian tersebut membagi Sinai menjadi beberapa zona dengan penggerak dan senjata militer yang sangat terbatas.

“Tentara Mesir dalam keadaan siaga sangat tinggi yang telah kita lihat dalam beberapa tahun,” kata sumber itu, mengutip Mata Timur Tengahminggu lalu.

Pasukan Mesir sekarang ditempatkan di beberapa pos di utara Sinau termasuk Zona C, sebuah daerah di sebelah Jalur Gaza.

Sumber itu mengatakan penggunaan puluhan ribu personel militer menurut arahan presiden Mesir Abdel Fattah El Side sebagai komandan militer tertinggi.

El Side menilai bahwa Israel ingin menghancurkan Hamas di Gaza dan memaksa banyak warga Palestina untuk meninggalkan tanah air mereka.

Tetapi partai Mesir dikatakan telah memberi tahu Israel bahwa penggerak Angkatan Darat semata -mata defensif dan bertujuan untuk mengamankan perbatasan.

Pada awal Agustus, Gubernur Sinai Utara Khaled Megawer mengeluarkan pengingat kuat tentang potensi serangan Israel di Mesir. Dia membahas kemungkinan konflik dengan Israel selama wawancara dengan media.

“Siapa pun yang berpikir mendekati perbatasan kita akan menghadapi reaksi yang tidak terduga dan besar,” kata Megawar.

Megawar menyampaikan pernyataan itu karena dia khawatir gangguan brutal Israel di Gaza akan menyebabkan krisis pengungsi massa.

Sejak awal Israel meluncurkan invasi ke Palestina, ada upaya untuk memaksa Palestina secara paksa. Sinai Utara telah lama diprediksi sebagai tujuan potensial bagi para pengungsi Palestina.

Terakhir, spekulasi itu dicabut setelah Presiden AS Donald Trump menyarankan Mesir dan Yordania untuk menerima warga Palestina yang didorong dari tanah air mereka.

Namun, Mesir dengan tegas menolak gagasan itu.

“Pemindahan Palestina tidak dapat diterima atau diizinkan. Solusinya bukan untuk memindahkan Palestina dari tempat mereka,” kata El Side.

(Isa/DNA)