Jakarta, Pahami.id –
Raja Thailand Kebanyakan Vajiralongkorn Merayakan ulang tahun ke -73 hari ini, Senin (7/28) saat negara bertengkar Kamboja.
Beberapa media Thailand seperti Bangsa Dan Bangkok Post Ucapkan ulang tahun ke Vajiralongkorn.
“Hidup Raja. Raja Yang Mulia Maha Vajiralongkorn Phra Vajiraklaochaoyuhua [Hidup raja! Yang Mulia Raja,” demikian pamflet dalam media itu.
Pemerintah Thailand merayakan ulang tahun raja dengan menggelar serangkaian acara untuk menghormati Vajiralongkorn.
Perayaan itu dilaksanakan di seluruh negeri dan semua lapisan masyarakat ikut berpartisipasi, demikian dikutip Bangkok Post. Berbagai pertunjukan budaya juga menghiasi Thailand pada hari ini.
Acara tersebut mencakup upacara ritual tradisional untuk memberi penghargaan ke raja Hom Boom, dan ritual untuk Mai Kham Pho,
Pemerintah juga menggelar upacara Samamongkol untuk menghormati raja-raja terdahulu dan menunjukkan rasa terima kasih atas kontribusi mereka ke negara. Kegiatannya meliputi ritual panjang umur kerajaan.
Dalam foto yang beredar di media Thailand, raja dan ratu tampak menyalakan lilin dalam upacara Samamongkol di Aula Singgasana Amarin Winitchai, Istana Agung.
Selain itu, perayaan tersebut juga menampilkan pertunjukan budaya Lanna, permainan rakyat, dan berbagai pertunjukan tradisional yang menjadi bagian integral dari upacara.
Kantor Nasional Agama Buddha juga menginstruksikan semua kuil di seluruh Thailand menyelenggarakan upacara pembacaan mantra Buddha dan praktik meditasi untuk mengumpulkan pahala demi menghormati raja.
Sementara itu, Kementerian Keuangan merilis koin peringatan bersamaan dengan upacara kerajaan untuk memperingatinya.
Ulang tahun Vajiralongkorn kali ini diwarnai perang. Thailand dan Kamboja saling tempur sejak 23 Juli.
Thailand menuduh Kamboja sengaja menerbangkan drone ke wilayah mereka kemudian meluncurkan roket ke desa-desa di sepanjang Distrik Phanom Dong Rak, Surin.
Thailand lalu merespons dengan meluncurkan jet tempur F-16 dan menggempur pangkalan militer Kamboja. Sementara itu, Kamboja mengeklaim Thailand yang memulai serangan.
Imbas perang tersebut 32 orang tewas, 130 terluka, dan lebih dari 200.000 warga di kedua perbatasan dievakuasi.
Usai berhari-hari perang, Kamboja-Thailand sepakat untuk gencatan senjata. Negosiasi ini akan dilakukan di Malaysia di bawah pimpinan Anwar Ibrahim.
(isa/rds/bac)