Berita Raja Sultan Ibrahim Wanti-wanti soal Stabilitas Politik Malaysia

by


Jakarta, Pahami.id

Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar menegaskan, dirinya tidak akan menerima segala upaya yang dapat merusak stabilitas politik negeri jiran tersebut.

Hal itu diungkapkannya saat memimpin sidang pertama Parlemen Malaysia, Senin (26/2).

Siapa pun yang ingin bermain politik harus menunggu pemilu berikutnya, kata Sultan Ibrahim, dikutip Straits Times.


Ibrahim juga menekankan kepada semua pihak untuk menghormati proses demokrasi yang telah ditentukan Pemerintah Malaysia.

“Semua pihak perlu menerima tatanan yang ada dan menghormati persatuan yang telah dibentuk pemerintah,” imbuhnya.

Pemilu Malaysia sendiri baru akan digelar pada tahun 2028.

Pernyataan Raja ini muncul setelah kekhawatiran mengenai stabilitas politik Malaysia muncul kembali dalam beberapa bulan terakhir.

Media lokal melaporkan bahwa pihak oposisi berusaha meyakinkan anggota parlemen, yang merupakan sekutu pemerintah, untuk membelot. Namun pihak oposisi membantah menjadi bagian dari rencana tersebut.

Dalam hal ini, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menolak segala upaya untuk menggoyahkan pemerintahan yang dipimpinnya, yang dinilainya tidak efektif.

Sultan mengajak seluruh lembaga pemerintah dan oposisi untuk bekerja sama dalam membangun Malaysia.

Ia mengingatkan, berhasil tidaknya suatu negara tidak hanya bergantung pada Perdana Menteri saja, melainkan seluruh elemen masyarakat yang terlibat.

“Bagi saya, berhasil atau tidaknya negara kita tidak semata-mata berada di pundak Perdana Menteri, namun merupakan tanggung jawab seluruh anggota parlemen yang telah diberi kepercayaan rakyat untuk mewakilinya dalam pemerintahan,” ujarnya. dikatakan. .

Dalam kesempatan itu, Yang di-Pertuan Agong juga menegaskan bahwa Malaysia harus mengurangi defisit anggaran dan mereformasi kebijakan subsidinya.

“Saya kecewa ketika mengetahui bahwa setelah defisit fiskal yang terjadi sejak tahun 1998, pemerintah kini menanggung beban utang yang semakin besar,” kata Sultan Ibrahim.

“Posisi keuangan yang lemah menyulitkan pemerintah untuk melaksanakan proyek pembangunan baru atau memberikan insentif keuangan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

(val/dna)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);