Berita Rais Aam PBNU Kecam Gus Elham, Minta Aparat ‘Jemput Bola’

by
Berita Rais Aam PBNU Kecam Gus Elham, Minta Aparat ‘Jemput Bola’


Jakarta, Pahami.id

Rais Aam, General Manager Nahdlatul Ulama (Nyonya) KH Miftachul Akhyar mengkritik tindakan pendeta asal Kediri itu Gus Elhamseorang sarjana muda asal Kediri yang pergi mencium seorang gadis virus.

Ia mempertanyakan apa yang mendorong Elham mencium anak-anak tersebut. Ia berharap Ellham diberi sanksi atas tindakannya yang menghentikannya.

“Khotbah macam apa itu, kelakuannya cium, merusak.


Miftach pun meminta pihak berwajib mengambil bola untuk menindak perbuatan Ellham. PBNU, kata dia, hanya bisa memberikan sanksi administratif.

“Ya, pihak berwenang [yang bisa menindak]. Bagi NU, sanksinya bersifat administratif. “Pihak berwenang perlu mengambil alih,” katanya.

Ia mengatakan, untuk mencegah kasus serupa terulang kembali, PBNU telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk memantau tindakan di luar batas saat berdakwah.

“PBNU sudah membentuk tim gugus tugas, sudah terbentuk,” ujarnya.

Sebelumnya, Elham Yahya Luqman atau Gus Elham akhirnya angkat bicara dan meminta maaf secara terbuka setelah video Kissing Girls viral dan menuai kritik publik.

Dalam keterangannya, Elham meminta maaf sedalam-dalamnya dan mengakui perbuatannya merupakan kekeliruan dan kekeliruan.

“Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya al-Maliki secara pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan keributan tersebut. Saya akui ini adalah kesalahan saya dan kesalahan pribadi saya,” kata Elham, dikutip Rabu (12/11).

Elham mengaku akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran penting untuk lebih berhati-hati dalam berdakwah dan menjaga etika di ruang publik. Ia pun berjanji akan memperbaiki cara berdakwah sesuai nilai agama dan budaya tanah air.

“Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari dan saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah saya dengan lebih cerdas, sejalan dengan norma agama, etika dan budaya negara serta menjunjung tinggi moral,” ujarnya.

(tahun/bulan)