Berita Putin Tolak Kompromi soal Ukraina Meski Didesak Trump

by
Berita Putin Tolak Kompromi soal Ukraina Meski Didesak Trump


Jakarta, Pahami.id

Presiden Rusia VladimirPutin menolak kompromi mengenai penyerahan wilayah Ukraina meski ada tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Rabu (16/12).

Dalam pidato yang disampaikan saat para pemimpin AS dan Eropa terlibat dalam upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan damai, Putin mengecam sekutu Eropanya, Ukraina.


Putin mengatakan Rusia akan merebut wilayah tersebut dengan kekerasan jika diperlukan.

“Kami lebih memilih melakukan ini, dan menghilangkan penyebab konflik, melalui diplomasi,” kata Putin dalam pertemuan tahunan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip CNN.

“Jika negara lawan dan pendukung asing menolak untuk terlibat dalam diskusi substantif, Rusia akan membebaskan wilayah bersejarah melalui cara militer,” lanjut pernyataannya.

Sang putri mengacu pada wilayah yang dia minta agar Ukraina serahkan ke Rusia. Hal ini merupakan poin kuat bagi Moskow dalam perundingan perdamaian yang sedang berlangsung.

Masalah teritorial, serta jaminan keamanan bagi Ukraina, terbukti sulit diselesaikan dalam perundingan damai.

Hal ini menunjukkan adanya konflik prioritas antara Ukraina, Amerika, Eropa dan Rusia.

Menurut analisis Institute for the Study of War, sebuah badan pemantau konflik AS, Rusia secara ilegal menguasai wilayah Donbas di Ukraina tetapi belum sepenuhnya menaklukkannya.

Dengan tingkat kemajuan saat ini, Rusia tidak akan merebut seluruh wilayah hingga Agustus 2027.

Pada Senin (15/12), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan Kyiv tidak akan secara hukum mengakui wilayah timur Donbas yang diduduki sementara sebagai wilayah Rusia.

Zelensky juga menyinggung komentar mengenai “tanah bersejarah” yang dilontarkan Putin dalam pidatonya pada Rabu (17/12) malam.

“Ada negara-negara lain di Eropa yang mungkin suatu hari nanti akan disebut sebagai ‘tanah bersejarah’ oleh seseorang di Rusia,” Zelensky memperingatkan.

“Kita memerlukan perlindungan nyata dari sejarah kegilaan Rusia ini,” tambahnya.

Trump sebelumnya optimistis mengenai peluang tercapainya kesepakatan perdamaian, dan mengatakan pada minggu ini bahwa “kita semakin dekat dibandingkan sebelumnya.”

Sementara itu, sekutu Ukraina di Eropa telah berhati-hati dan berupaya untuk mendapatkan jaminan keamanan yang kuat bagi negara tersebut.

(rnp/bac)