Berita Profil Esmail Qaani, Pemimpin Brigade Al-Quds yang Hilang

by


Jakarta, Pahami.id

Sebanyak dua petugas keamanan senior Iran orang yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa pemimpin regu Brigade Al-QudsEsmail Qaani, hilang sejak Israel menyerang Beirut akhir pekan lalu.

Salah satu pejabat menambahkan, ketika Israel menyerang Beirut, Qaani dilaporkan berada di Dahiyeh, sebuah wilayah di selatan Beirut. Namun, kata mereka, sejak serangan itu, Iran dan Hizbullah belum bisa menghubungi Qaani hingga saat ini.

Jadi, siapakah Email Qaani?


Email profil Qaani

Hingga saat ini informasi mengenai riwayat hidup Esmail Qaani masih simpang siur. Sebab, belum banyak informasi yang membicarakan hal ini.

Menurut laporan Washington Institute, Qaani lahir pada tahun 1959. Namun, Departemen Keuangan AS mengklaim bahwa ia lahir pada tahun 1957. Beberapa sumber menyebutkan Qaani lahir di Masyhad. Sementara beberapa sumber lain bahkan menyebutkan dia lahir di Bojnourd.


Masih menurut laporan Institut WashingtonQaani memiliki seorang putra bernama Ali Qaani. Dia dilaporkan belajar di Universitas Azad di Masyhad pada tahun 2010.

Menurut laporan tersebut, Ali ditangkap karena ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah Iran bersama mahasiswa di kampus-kampus di Masyhad pada tahun 2009. Namun laporan tersebut kemudian dibantah oleh Qaani.

Menjabat sebagai kepala Brigade Al-Quds

Esmail Qaani saat ini menjabat sebagai kepala Korps elit Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigade Al-Quds. Jabatan tersebut dijabatnya sejak 3 Januari 2021. Ia menggantikan pemimpin Al-Quds sebelumnya, Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone militer AS di Bagdad, Irak, pada akhir tahun 2020.

Sebagai seorang pemimpin, Qaani bertugas mengkoordinasikan seluruh kekuatan Al-Quds di Timur Tengah dan wilayah lain di dunia. Saat menjabat sebagai pemimpin Al-Quds, ia bersumpah akan menghancurkan seluruh pasukan AS di Timur Tengah sebagai bentuk balas dendam atas kematian Soleimani.

“Kami berjanji untuk mengikuti jejak Soleimani dengan kekuatan yang sama. Satu-satunya kompensasi bagi kami adalah mengusir Amerika dari kawasan itu,” kata Qaani yang dikutip radio pemerintah Iran menjelang pemakaman Soleimani di Teheran, seperti dikutip. Reuters.

Pada tahun 2012, pemerintah AS menetapkan Qaani sebagai teroris. Sebab, ia diduga terlibat dalam penyuplaian senjata kepada kelompok teroris di Gambia.

Tak setenar Soleimani

Nama Esmail Qaani sebagai pemimpin Al-Quds sebenarnya tak setenar Qassim Soleimani. Sebab, ia dikenal sebagai sosok yang tertutup dan selalu menjaga privasinya. Ia juga selalu menghindari bertemu banyak orang, terutama media.

Dilaporkan ReutersQaani juga tidak mendapat rasa hormat yang besar dari anggota Al-Quds, seperti yang terjadi pada Soleimani. Selain itu, ia juga tidak dekat dengan sekutu Al-Quds di negara Timur Tengah lainnya.

Meski begitu, Qaani memiliki hubungan dekat dengan Soleimani. Qaani dan Soleiman berteman sejak tahun 1982. Persahabatan mereka dimulai saat berbagai konflik di Timur Tengah pada tahun 80-an.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2015, Qaani mengomentari kedekatannya dengan Soleimani. Katanya, perang membuat hubungan mereka semakin erat.

“Kita semua adalah anak-anak perang. Yang menghubungkan dan menghubungkan kita dan persahabatan kita tidak didasarkan pada geografi dan kampung halaman kita. Kita adalah teman perang, dan peranglah yang membuat kita berteman.

“Mereka yang menjadi teman di masa-masa sulit memiliki hubungan yang lebih dalam dan langgeng dibandingkan mereka yang menjadi teman hanya karena bertetangga,” kata Qaani.

Qaani dan Soleimani telah terlibat dalam berbagai operasi militer bersejarah di Timur Tengah. Beberapa di antaranya, seperti Operasi Asyura (1984), Operasi Valfajr VIII (April 1986), Karbala I (1986), Operasi Nasr VIII (1987), dan Operasi Karbala V (1987).

(gas/bac)