Berita Presiden Prancis Macron Tolak Surat Resign PM yang Kalah Pileg

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Perancis Emmanuel Macron menolak surat pengunduran diri Perdana Menteri Gabriel Attal setelah partai Renaisans kalah dalam pemilihan parlemen putaran kedua.

Kantor kepresidenan Prancis mengatakan Macron mengendalikan Attal.


“Presiden telah meminta Gabriel Attal untuk tetap menjadi perdana menteri sementara untuk menjamin stabilitas negara,” demikian rilis dari kantor Macron, dikutip Reuters, Senin (8/7).

Attal mengunjungi Istana Elysee untuk mengajukan pengunduran dirinya pada Senin pagi.

Dia sebelumnya mengumumkan siap mundur setelah partainya kalah. Namun, ia juga menyatakan kesiapannya untuk terus menjabat lebih lama sebagai perwira sementara.

Lebih lanjut, Attal mengatakan akan menyerahkan keputusan tersebut kepada presiden.

Ia juga menilai Prancis saat ini berada dalam ketidakpastian karena tidak adanya suara mayoritas mutlak di parlemen.

“Negara kita sedang mengalami situasi politik yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Koalisi sayap kiri Barisan Populer Baru (NFP) memenangkan putaran kedua pemungutan suara parlemen. Mereka berhasil mengalahkan partai Marcon, Renaissance dan partai sayap kanan National Rally (RN).

Koalisi ini terdiri dari Partai Hijau, Partai Komunis, dan La France Insoumise (LFE). Mereka memenangkan 190 dari 578 kursi. Sedangkan aliansi Macron memperoleh 160 kursi dan RN 140 kursi.

Meski menduduki posisi teratas, NFP gagal meraih lebih dari separuh mayoritas parlemen. Sejauh ini belum ada calon PM yang muncul.

Pemimpin Partai Sosialis Olivier Faure mengatakan sekutu NFP akan memilih kandidat untuk menggantikan Attal.

“Baik melalui konsensus atau voting [pada pekan ini],’ katanya seperti dikutip AFP.

Selain itu, kemenangan NFP di babak kedua mendapat respon positif dari banyak pihak karena RN tidak memimpin Prancis.

Di babak pertama, RN menang telak. Beberapa pihak khawatir hal ini akan membawa Prancis ke jurang kehancuran.

(rds/rds)