Berita Pramono Ancam Cabut Bansos Warga Main Judi Online

by
Berita Pramono Ancam Cabut Bansos Warga Main Judi Online


Jakarta, Pahami.id

DKI Jakarta Gubernur Pramono Anung akan membatalkan bantuan sosial (bantuan sosial) dari populasi yang ditunjukkan untuk bermain Judi online (Judol).

“Bantuan sosial ditujukan untuk orang-orang yang benar-benar membutuhkannya. Jika ada keterlibatan dalam praktik perjudian online, bantuan tersebut akan ditransfer ke penduduk lain yang membutuhkan lebih banyak,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di mantan Saman Sematan, Tengah Karno (GBK).


Pramono menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah DKI Jakarta saat ini berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Departemen Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik), Layanan Sosial, dan Inspektorat, untuk mendapatkan informasi komprehensif yang terkait dengan masalah peradilan.

“Kerja sama diperkuat dengan menandatangani pemahaman bersama tentang PPATK dan Saksi dan Korban Lembaga Perlindungan (LPSK) pada hari Rabu, sebagai bagian dari usaha patungan dalam mencegah pembiayaan uang dan pembiayaan terorisme,” katanya.

Dia juga menyebutkan bahwa dia akan memastikan bahwa dana bantuan digunakan karena harus memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

Pramono juga mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan gratis.

“Publik juga disarankan untuk melaporkan jika mereka menemukan tanda -tanda penyalahgunaan bantuan sosial di lingkungan mereka,” katanya.

Pemerintah Daerah Jakarta DKI berkomitmen untuk terus memperbarui data penerima bantuan sosial sehingga bantuan dapat diberikan secara adil dan ditargetkan.

“Langkah ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan adalah benar -mereka menyentuh yang paling membutuhkan,” katanya.

Menurut data PPATK, pada tahun 2024 ada 602.419 penduduk Jakarta yang ditunjukkan untuk terlibat dalam kegiatan perjudian online, dengan nilai Rp3.12 triliun. Dari jumlah tersebut, 15.033 dicatat sebagai penerima bantuan sosial.

(FRA/antara/FRA)