Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kata pemimpin Kamboja Dan Thailand Setuju untuk bertemu dan “segera setuju” gencatan senjata untuk mengakhiri konflik di perbatasan.
“Mereka telah setuju untuk segera bertemu dan segera setuju dengan gencatan senjata dan, pada akhirnya, damai!” Trump menulis di jejaring sosial otorisasi sosialnya saat mengunjungi Skotlandia pada hari Sabtu (7/26), dikutip dari Afp.
Konflik terbaru antara Kamboja dan Thailand telah menarik komunitas internasional setelah dua tentara Thailand kehilangan kaki karena tambang dalam waktu kurang dari seminggu.
Insiden itu mendorong Thailand untuk meluncurkan serangan udara terhadap target militer Kamboja pada hari Kamis (07/24), yang dijawab dengan tembakan artileri dan roket dari Kamboja.
Hubungan diplomatik juga menurun, dan kekhawatiran tentang pecahnya perang.
Kamboja dilaporkan siap untuk menyerang konter militer di Phu Ma Kua, perbatasan Ubon Ratchathani, meskipun mereka sebelumnya menyerukan gencatan senjata.
Laporan itu disampaikan selama Angkatan Darat Thailand, wilayah militer kedua, memperingatkan penduduk di sekitarnya tentang potensi penggunaan senjata besar oleh tentara Kamboja.
Menurut Kementerian Pertahanan Phnom Penh, korban tewas di Kamboja telah meningkat menjadi 13 orang, lima tentara dan delapan warga sipil, dengan lebih dari 35.000 orang harus pindah dari rumah mereka.
Di sisi lain Thailand, tentara mengatakan lima tentara tewas pada hari Jumat (7/25), sampai jumlah korban tewas di sana untuk 20 orang dengan rincian 14 warga sipil dan enam tentara.
(FRA/AFP/FRA)
