Jakarta, Pahami.id –
Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa ada pesta tentang kebijakan efisiensi anggaran yang dia putuskan.
Faktanya, Prabowo mengatakan, keputusan untuk menyimpan anggaran adalah untuk kepentingan publik. Di antara mereka untuk memberi makan anak -anak dan meningkatkan sekolah.
“Ada orang yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi. Saya pikir itu kebal terhadap hukum, rasanya seperti menjadi raja kecil, ada, saya ingin menghemat uang. Uang itu adalah Bagi publik, “kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres Muslim ke -168 di Surabaya, Senin (10/2).
Ketua umum partai Gerindra juga mendaftar mereka yang sering menggunakan anggaran untuk bepergian ke luar negeri dengan nama resmi.
Dia ingin Kementerian/Lembaga menghemat uang untuk hal -hal yang tidak perlu. Jika perlu, dalam periode kepemimpinan tidak perlu pergi ke luar negeri kecuali tugas nasional.
“Saya ingin pengeluaran yang tidak perlu untuk pengeluaran, yang berlebihan untuk bantuan, saya ingin berhenti, bersih,” kata Prabowo.
“Tugas belajar dimungkinkan, tugas atas nama negara diizinkan, bukan tugas yang Anda cari, jika Anda ingin bepergian dengan uang Anda sendiri,” katanya.
Keputusan pemerintah dalam melaksanakan efisiensi anggaran terkandung dalam arahan Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi pengeluaran dalam implementasi APBN dan APBD 2025.
Dalam peraturan tersebut, Presiden Prabowo bertujuan untuk penghematan anggaran negara sebesar Rp306,69 triliun. Detail, RP256.1 triliun dari Kementerian/Lembaga (K/L) dan RP50.59 Triliun pengeluaran dari dana transfer regional.
(MNF/FRD/ISN)