Jakarta, Pahami.id –
kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath Perdana Menteri Australia Anthony Albanese Dan Presiden Indonesia,Prabowo Subianto diperkirakan akan membahas masalah pertanian dan ketahanan pangan pada pertemuan kedua mereka di Sydney pada hari Rabu 12 November.
Kamath menjelaskan, kedua pemimpin telah menekankan rencana kerja sama di bidang pertanian dan pangan. Bulan Mei lalu, Albanese membahas masalah ini saat berkunjung ke Indonesia, diikuti dengan kunjungan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Julie Collins pada bulan Juli.
“Saya kira mereka akan melanjutkan diskusi, termasuk isu-isu yang mendukung penguatan kemitraan bilateral antara Australia dan Indonesia,” kata Kamath di luar acara Australia-Southeast Asia Business Exchange (A-Seabx) di Jakarta, Senin (10/11), dikutip dari Di antara.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sgiono mengatakan kunjungan kenegaraan yang dilakukan Prabowo ke Australia merupakan undangan resmi dari PM Albania dan akan fokus pada penguatan hubungan ekonomi kedua negara.
Sementara itu, pegiat bisnis Australia Jennifer Westacott mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang berlaku sejak tahun 2020 sedang ditinjau untuk meningkatkan efektivitasnya.
Menurut Westacott, tinjauan ini diharapkan dapat menghilangkan hambatan perdagangan, mempercepat proses perizinan, dan memperkuat kerja sama di bidang teknologi, biosekuriti, pengelolaan limbah dan air, yang merupakan sektor-sektor yang menjadi keunggulan kedua negara.
“Australia memiliki keahlian mendalam di bidang ini yang dapat mendukung ketahanan diri dan ketahanan pangan Indonesia. Studi IA-CEPA akan memberikan kerangka kerja untuk transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas,” ujarnya.
A-Seabx yang diselenggarakan di Jakarta pada 10-11 November 2025 akan menghadirkan 29 perusahaan agribisnis dan pertanian Australia untuk memperkuat kemitraan sektor pertanian dengan Indonesia.
Program ini merupakan inisiatif andalan pemerintah Australia untuk memperluas perdagangan bilateral dengan Asia Tenggara melalui misi bisnis dan kerja sama sektoral.
(Fra/antara/FRA)

