Berita Polisi Tangkap Nabi ‘Gadungan’ di Zimbabwe Perbudak 251 Anak

by


Jakarta, Pahami.id

POLISI Zimbabwe menangkap seorang pria yang mengaku sebagai dirinya sendiri nabi dari sekte apostolik, yang mengeksploitasi ratusan anak di ladang.

Juru bicara kepolisian Paul Nyathi mengatakan Ismael Chokurongerwa, seorang nabi yang memimpin 1.000 anggota di sebuah peternakan 34 kilometer barat laut ibu kota, Harare, ditangkap di sebuah kuil pada Selasa (12/3).


Di pura tersebut terdapat 251 anak usia sekolah yang tinggal bersama pengikut lainnya. Nyathi mengatakan, dari 251 anak tersebut, 246 di antaranya belum memiliki akta kelahiran.

Polisi menetapkan seluruh anak usia sekolah tersebut tidak mengikuti pendidikan formal dan mengalami pelecehan dengan dijadikan buruh berupah rendah. Mereka melakukan pekerjaan kasar dengan dalih diajarkan keterampilan hidup, kata Nyathi, seperti dikutip. Pers TerkaitKamis (14/3).

Selain menemukan dugaan eksploitasi anak, polisi juga menemukan kuburan di sekitar kuil sekte tersebut. Setidaknya 16 kuburan telah ditemukan. Tujuh di antaranya adalah kuburan bayi.

Makam bayi tak berdosa itu tidak terdaftar secara administratif.

Nyathi mengatakan petugas polisi akhirnya menangkap pria yang mengaku sebagai Nabi Ismail bersama tujuh asistennya dengan tuduhan “kegiatan kriminal termasuk pelecehan terhadap anak di bawah umur.”

Nyathi mengatakan informasi lebih lanjut akan dirilis selama penyelidikan.

Tabloid milik negara, H-Metro, memperlihatkan polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara bentrok dengan pengikut perempuan yang mengenakan gaun putih dan jilbab saat mereka menuntut kembalinya anak-anak kecil.

Tidak jelas ke mana polisi membawa anak tersebut ke dalam bus. Selain anak-anak, beberapa perempuan juga ikut dibawa menemani mereka.

Salah satu pengikut Chokurongerwa mengatakan, keyakinan yang mereka anut tidak berasal dari kitab suci, melainkan berasal langsung dari Tuhan.

“Keyakinan kami bukan dari kitab suci, kami mendapatkannya langsung dari Tuhan yang memberikan aturan bagaimana kami bisa masuk surga. Tuhan melarang pendidikan formal karena pelajaran di sekolah seperti itu bertentangan dengan ajarannya,” ujarnya kepada H-Metro. .

Dia juga mengatakan Tuhan memberi tahu mereka bahwa tidak akan hujan jika anak-anak pergi ke sekolah.

Katanya, masyarakat yang tidak percaya tidak diberi hujan karena menyekolahkan anaknya. Berbeda dengan mereka yang kehujanan karena tidak menyekolahkan anaknya.

“Kita mempunyai karunia telinga rohani untuk mendengar suara Tuhan,” ujarnya.

Kelompok kerasulan yang memasukkan kepercayaan tradisional ke dalam doktrin Pantekosta sangat populer di negara Afrika bagian selatan yang sangat religius.

Sebuah studi UNICEF memperkirakan bahwa kerasulan tersebut adalah denominasi agama terbesar di Zimbabwe dengan sekitar 2,5 juta pengikut.

Penangkapan nabi palsu itu sendiri terjadi tahun lalu di Kenya.

Pada April 2023, polisi Kenya menangkap Paul Mackenzie yang memimpin aliran sesat dan membuat ratusan orang kelaparan hingga meninggal. Para pengikut sekte itu diperintahkan berpuasa sampai mati jika ingin bertemu Yesus.

(blq/rds)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);