Berita Polisi Peru Ungkap Tersangka Penembak Staf KBRI Lima Anggota Gangster

by
Berita Polisi Peru Ungkap Tersangka Penembak Staf KBRI Lima Anggota Gangster


Jakarta, Pahami.id

POLISI Peru menyatakan bahwa lima tersangka telah ditangkap sehubungan dengan penembakan Lima Kedutaan Besar Indonesia (KBRI), Zetro Leonardo kunoDiduga bahwa anggota geng kriminal “Los Maleantes del Cono”.

Media Peru Panamericana Laporan Lima tersangka telah ditangkap selama Divisi Investigasi Polisi Nasional Peruu pada 9 September.


Serangan itu diadakan di rumah dan asrama di San Martín de Pores. Kelima tersangka sendiri adalah tiga penduduk Venezuela dan dua warga Kuba.

Los Maleantes del Conono adalah kelompok kriminal yang dikenal karena mengekstraksi dan membunuh kontrak. Grup beroperasi dalam lima Nortes, Peru.

Salah satu tersangka yang ditangkap telah diidentifikasi sebagai Jhaiker Antonio Echenagusía alias ‘Malaco’. 23 -tahun -LOLD mengklaim terlibat dalam insiden penembakan, yang memainkan peran dalam memperkenalkan penembak ke situs.

Dia melakukan pekerjaan menggunakan sepeda motor yang sekarang disita polisi. Malaco mengaku menerima hadiah 300 sol untuk peran tersebut.

Selama penggerebekan ini, polisi juga menemukan dan memperoleh sejumlah besar bahan peledak, termasuk pistol otomatis 3,80 kaliber Taurus dengan nomor seri yang utuh.

Kepala Divisi Perampokan Kolonel Juan Carlos Montúfar mengatakan hasil analisis balistik mengkonfirmasi bahwa senjata yang sama digunakan dalam penembakan zetro akhir.

“Rasio antara peluru dalam tubuh korban dan kasus peluru yang dijamin di tempat kejadian menghasilkan hasil positif. Selain itu, telah diidentifikasi bahwa senjata tersebut dapat dikaitkan dengan kasus lain yang telah terjadi sejak 2019,” katanya.

Zetro meninggal setelah ditembak beberapa kali oleh orang asing selama bersepeda di depan apartemennya di Lince City pada 1 September.

Polisi nasional Peru mengatakan Zetro ditembak oleh seorang pembunuh bayaran.

Menteri Urusan Peru Carlos Malaver juga menyatakan bahwa insiden itu adalah upaya untuk membunuh seorang pembunuh bayaran. Dia mengatakan bahwa tidak ada barang zetro yang dicuri karena pelaku menunggunya membuka kepalanya langsung ke kepalanya.

Zetro adalah kanselir muda di Kedutaan Besar Indonesia dalam lima porsi di Peru lima bulan lalu. Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengirim memorandum diplomatik ke Kementerian Luar Negeri sehingga kasus tersebut diselidiki dengan cermat.

Sementara itu, Presiden Peru Dina Boluarte, ia meminta maaf kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto setelah insiden itu.

(BLQ/RDS)