Berita Polisi Copot Atribut Ormas FBR hingga GRIB di Jakut dan Jakpus

by


Jakarta, Pahami.id

Petugas polisi menyikat beberapa daerah di Jakarta Utara dan Jakarta Tengah untuk mengurangi sifat organisasi sosial (CSO) dalam bentuk bendera dan spanduk yang dipasang di jalan.

Penurunan atribut organisasi massa di Jakarta Utara dilakukan di wilayah Cilincing. Di daerah itu, polisi menurunkan properti Forum Rampug Betawi (FBR), Organisasi Forkabi dan Grib Jaya

“Kami menjatuhkan 10 atribut yang dipasang di beberapa lokasi di Cilincing,” Kepala Polisi Cilincing AKP Bobi Subasri di Jakarta, Minggu (11/5), dikutip dari antara keduanya.


Dia mengatakan penurunan alam dilakukan pada hari Sabtu (10/5) malam hingga malam oleh staf Bhayangkara, wali amanat dan perintah publik (Bhabinkamtibmas).

Atribut yang diperoleh dari instalasi adalah dua bendera Betawi Rempug (FBR) di Jalan Rorotan II Cilincing, Jakarta Utara. Kemudian dua bendera FBR di Tipar Road, Caking, Gang Pacong, Cilincing, Jakarta Utara.

Selain itu, dua bendera FBR di Tipar Road, Caking, West Semper, Cilincing, Jakarta Utara, dan satu bendera FBR di Bakti Cilincing Road.

Selain itu, bendera panjang yang dipasang oleh organisasi Grib Jaya diturunkan pada Jalan Cendrawasih, Sukapura, Cilincing, dan dua organisasi massa Forkabi di Gang H Pitang Sukapura, Cilincing.

Penurunan sifat organisasi dalam bentuk bendera dan spanduk dalam jumlah operasi Jaya 2025 di yurisdiksi kantor polisi Cilincing, Jakarta Utara.

“Terima kasih Tuhan, semuanya aman dan kondusif ketika bendera jatuh,” katanya.

Polisi Metro Jakarta Tengah juga mendisiplinkan 109 bendera milik Organisasi Komunitas (ORMAS) dalam operasi Brantas Jaya 2025.

“Kerusakan sifat organisasi adalah bagian dari penegakan aturan untuk mempertahankan ketertiban umum,” kata Komisaris Polisi Jakarta, Metro Susatyo Purnomo Condro di Jakarta pada hari Jumat (9/11).

Dia mengatakan operasi itu dilakukan secara bersamaan di delapan wilayah peringkat untuk membuat perintah dan menghindari potensi gesekan horizontal antar kelompok.

Area yang paling menurun dalam atribut dicatat di area lapangan yang luas, yaitu 32 bendera dari berbagai organisasi massa.

“Tidak ada simbol kelompok yang mengendalikan ruang publik secara sewenang -wenang,” katanya.

Polda Metro Jaya telah memegang siaga Apple Anti -Thuggery dalam konteks memberantas invasi masyarakat.

“Apple siap untuk anti -thuggery bertujuan untuk mewujudkan situasi yang kondusif dan menciptakan iklim investasi yang stabil di yurisdiksi polisi distrik Metro Jaya,” kata pemeriksa kepolisian Metro Jaya, Karyoto ketika ia bertemu di Monas Field pada hari Jumat.

Karyoto menjelaskan bahwa operasi akan berlangsung selama 15 hari dari 9 Mei hingga 23 Mei 2025.

“Operasi ini memiliki pendekatan hukum yang komprehensif dan terukur, juga didukung oleh kegiatan intelijen yang tepat,” katanya.

Selain itu, Karyoto mengatakan operasi akan diperkuat melalui langkah -langkah utama dan pencegahan untuk benar -benar memecah dan mengatasi semua bentuk gangguan keselamatan.

“Terutama terkait dengan premangery yang agak mengganggu masyarakat,” katanya.

Sehari kemudian atau Sabtu (10/5), Polisi Metro Jakarta menangkap empat gangster dengan nama seorang petugas parkir ilegal (Kukir) yang memaksa penduduk membayar Rp20 ribu parkir di West Medan Road, Gambir, Jakarta Tengah.

“Tindakan Thuggery kembali mengganggu orang -orang Jakarta.

Tindakan para pelaku telah terungkap setelah IF penduduk melaporkan bahwa ia harus membayar untuk parkir di luar ketentuan sekelompok pria yang mengaku sebagai seorang perwira.

Salah satu pelaku dikenal sebagai anggota Organisasi Komunitas (ORMAS) dengan G. awal

“Korban awalnya memberi 5.000 RP, tetapi ditolak. Para pelaku memaksa semua pengemudi untuk dituntut 20 ribu karena jumlah pemainnya empat dan beberapa kasar, korban mengalami depresi sampai ia harus menyerahkan uang itu,” kata Firdaus.

Menurut Firdaus, Terpeters berperan sebagai koordinator lapangan yang mengumpulkan biaya dari Levi. Meskipun F, I, dan H adalah eksekutif yang segera menarik uang dari pengemudi mobil yang ditempatkan di tempat kejadian.

“Bukti yang dijamin termasuk RP660 ribu uang tunai dan kartu T. MBO yang dimiliki oleh T. empat dari mereka telah dinobatkan sebagai tersangka dan penahanan,” kata Firdaus.

Sementara itu, Komisaris Polisi Jakarta Metro Pol Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan polisi akan memecahkan semua bentuk invasi yang menyusup ke kegiatan sehari -hari, termasuk mereka yang bersembunyi di belakang organisasi.

“Kami akan bertindak kuat dalam semua bentuk penggemar yang mengganggu, tidak ada lagi intimidasi populasi di bawah tempat parkir.

Susatyo juga menekankan humanis dalam menangani kasus ini. Polisi mengatakan dia akan mendidik dan memelihara sehingga orang -orang yang terlibat tidak akan terus bergantung pada bagaimana melanggar hukum.

“Penegakan hukum harus diseimbangkan dengan pemberdayaan,” kata Susatyo.

Empat tersangka didakwa berdasarkan Pasal 368 KUHP tentang Perpanjangan, dengan ancaman maksimum sembilan tahun penjara.

Polisi masih menyelidiki untuk mengungkapkan kemungkinan jaringan parkir liar

(Antara/wis)