Berita Poin-poin Penting Pidato Kenegaraan Prabowo di Sidang Tahunan MPR

by
Berita Poin-poin Penting Pidato Kenegaraan Prabowo di Sidang Tahunan MPR

Daftar Isi



Jakarta, Pahami.id

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyinggung beberapa hal penting dalam pidatonya di Sesi Tahunan MPR Untuk menyambut Republik Indonesia ke -80 Indonesia, Jumat (8/15).

Prabowo telah banyak berbicara tentang 299 hari pemerintahnya sejak ia dibuka pada 20 Oktober 2024. Mulai dari Nutrisi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Koperasi Merah dan Putih, untuk pengurangan kemiskinan.


Dia menyampaikan pidato dalam dua sesi.

Pertama tentang pencapaian pemerintah. Dan, kedua, laporan keuangan negara bagian atau laporan anggaran (APBN).

Berikut adalah beberapa pidato prabowo penting di sesi MPR kemarin:

Transisi pemerintahan yang lancar

Prabowo mengatakan transisi pemerintah dari Presiden ke -7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) lancar karena demokrasi Indonesia bekerja bersama.

Dia, yang juga ketua umum partai Gerindra, mengatakan bahwa demokrasi gaya Indonesia tidak saling membenci, tetapi persatuan dikritik.

“Inilah yang harus kita pegang pada demokrasi nenek moyang kita adalah demokrasi yang sejalan dengan budaya, budaya keluarga, kerja sama bersama,” katanya.

Menyinggung elit terasa paling cerdas

Prabowo menegaskan bahwa ada elit di Indonesia yang merasa paling cerdas dibandingkan dengan kelompok lain. Menurut Prabowo, mereka melihat bahwa pemikiran pendiri negara itu seperti IR. Sukarno, Moh Hatta, dan Sjahrir sudah ketinggalan zaman.

Dia juga berpikir bahwa pikiran itu salah. Dia mengatakan para pendiri negara itu adalah generasi pekerjaan langsung.

“Saya melihat ada kecenderungan untuk beberapa elit Indonesia, beberapa yang melihat diri mereka yang paling cerdas di Republik,” katanya.

Ekonomi menampilkan 5,12 persen

Prabowo dalam pidatonya menyajikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam pidato pada sesi tahunan Majelis Konsultatif Rakyat Indonesia.

Prabowo mengatakan ekonomi Indonesia terus tumbuh meskipun ekonomi global terguncang oleh perang tarif. Perang itu dipicu oleh kebijakan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump.

“Di tengah perang dagang, perang tarif, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,12 persen dan para ahli percaya ini akan meningkat di masa depan,” katanya.

Menurutnya, kesadaran investasi di Semester I 2025 mencapai Rp942 triliun. Kesadaran naik 13,6 persen dari tahun lalu. Investasi yang ada telah menciptakan lapangan kerja. Prabowo mengklaim 1,2 juta pekerjaan terbuka berkat investasi baru di Semester I 2025.

MBG membuat prestasi siswa meningkat

Prabowo mengklaim bahwa Program Nutrisi Gratis (MBG) dalam pemerintahannya berdampak pada peningkatan prestasi anak -anak di sekolah.

Dia mengklaim telah menerima laporan dari Badan Nutrisi Nasional bahwa program MBG dapat mencapai 20 juta penerima, yang terdiri dari anak -anak sekolah, anak -anak yang tidak dibayar, wanita hamil dan ibu menyusui.

“Meskipun hanya berlangsung selama 8 bulan, hasil nutrisi gratis mulai terasa. Kehadiran anak -anak di sekolah meningkat, pencapaian anak -anak di sekolah meningkat,” kata Prabowo.

Penambangan ilegal sikat sikat umum

Prabowo mengancam akan menyikat semua jenderal kepada mantan jenderal TNI/Polri yang diduga memberikan kegiatan penambangan ilegal di Indonesia.

Prabowo mengakui bahwa dia tidak takut untuk mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan penambangan ilegal, tidak peduli siapa yang meninggalkannya. Dia mengaku telah menerima laporan dari pihak berwenang bahwa ada sekitar 1.063 tambang ilegal.

“Apakah ada orang besar, orang yang kuat. Para jenderal dari mana saja dari Jenderal atau polisi atau mantan jenderal tanpa alasan, kami akan bertindak atas nama rakyat,” kata Prabowo.

Tidak kebal terhadap kritik

Prabowo mengaku tidak mempertanyakan pihak -pihak di luar pemerintah. Dia mengatakan pemerintah membutuhkan kritik dan pengawasan.

Prabowo meminta partai -partai di luar pemerintah untuk tidak berhenti mengkritik, meskipun dia mengatakan kritik itu kadang -kadang dicekik.

“Tolong di luar pemerintah tidak ada masalah, terima kasih. Kami perlu koreksi, kami perlu pengawasan, kami perlu kritik,” kata Prabowo.

(Thr/Kid)