Jakarta, Pahami.id –
Presiden Prabowo Subianto Mengetahui penipuan yang dikatakan dalam pemerintahan setelah memimpin negara selama 299 hari atau sejak Oktober 2024.
Prabowo mengatakan ini selama pidato nasional di sesi tahunan MPR pada hari Jumat (8/15). Setelah menjadi presiden, ia mengerti betapa hebatnya tantangan Indonesia adalah salah satu tingkat penipuan di semua tingkat pemerintahan.
“Setelah 299 hari saya membuat pemerintah eksekutif saya tahu berapa banyak tantangan kami, seberapa banyak pelecehan di lingkungan pemerintah kami, ini tidak baik, tetapi saya harus melapor kepada perwakilan Indonesia,” kata Prabowo.
Presiden Republik Indonesia juga menekankan konsep pengawasan di negara -negara modern. Jika negara itu tidak dijaga untuk menjadi negara yang korup.
Sepanjang sejarah kemanusiaan, ia melanjutkan, kekuasaan absolut juga disertai dengan korupsi secara absolut.
“Kami memahami sejarah manusia, jika ada kekuatan yang tidak disadari, maka kekuatannya akan korup. Kekuatan absolut akan benar -benar korup,” kata Prabowo.
Dia juga mengerti bahwa korupsi masih menjadi masalah besar bagi orang Indonesia. Menurut Prabowo, perilaku korupsi bahkan terjadi di tingkat kelembagaan serta negara yang dimiliki oleh negara (BUMM).
Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa dia tidak ingin membenarkan dan menutup perilaku korup. Orang Indonesia, katanya, harus mengetahui fakta ini.
“Perilaku korupsi ada di setiap eselon birokrasi, di setiap institusi dan organisasi pemerintah, perilaku korup ada di gelandangan kita, di BUMD kita. Ini bukan fakta bahwa kita harus meliput,” Prabowo.
(Yesus/Akhir)