Berita Aliansi BEM Surabaya Kibarkan Bendera One Piece di Gedung DPRD Jatim

by
Berita Aliansi BEM Surabaya Kibarkan Bendera One Piece di Gedung DPRD Jatim


Jakarta, Pahami.id

Ratusan siswa Surabaya dari Aliansi Surabaya Bem mengambil tindakan demonstrasi Di gedung Java DPRD Timur (Jawa Timur) dengan mengibarkan bendera Jolly Roger dari anime Terpisah pada hari Jumat (8/15).

Berdasarkan pemantauan Cnnindonesia.comRatusan siswa dari berbagai kampus di Surabaya tiba di depan gedung Java DPRD Timur dan kemudian beberapa orang bergiliran untuk berbicara tentang arah.

Salah satu orator terlihat mengibarkan bendera satu bagian pada mobil komando. Tidak hanya itu, seorang siswa yang berpartisipasi dalam tindakan tersebut juga mengangkatnya.


Koordinator Surabaya Aliansi Bem Nasrawi mengatakan peningkatan bendera One Piece adalah bentuk protes dan tanggapan siswa terhadap beberapa kebijakan pemerintah kemudian.

“Tujuan kami, segera merayakan 17 Agustus, ini adalah bentuk protes bahwa kemerdekaan ini hanyalah omong kosong [tanpa keadilan]”Nasrawi berkata di lokasi aksi.

Nasrawi mengatakan siswa merasa bahwa kebijakan pemerintah tidak mendukung masyarakat. Dia memberi contoh rancangan hukum (RUU) kurangnya aset yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Jadi bendera bagian ini adalah tanggapan terhadap ketidakpuasan siswa yang mewakili masyarakat, untuk dinamika atau kekacauan kebijakan pemerintah saat ini,” katanya.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) mengatakan ada beberapa klaim yang diajukan oleh banyak tindakan selama kunjungan kantor Java Java Timur.

Mereka menuntut agar mereka segera meninjau KUHAP (RKUHAP) dengan memenuhi yang bermakna dan terburu -buru entri publik.

Selain itu, siswa juga menolak penulisan sejarah Indonesia secara keseluruhan, karena itu mengatasi beberapa peristiwa sejarah di Indonesia.

“Kami menuntut penegakan keadilan untuk hak asasi manusia (hak asasi manusia) tahun 1998 dan 1999, dan menuntut presiden (Prabowo Subianto) meminta maaf kepada para korban hak asasi manusia,” katanya.

(FRD/FEA)