Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyalahkan Israel atas serangkaian ledakan pager pada Selasa (17/9). Dia mengutuk serangan itu sebagai “invasi kriminal terhadap Israel.”
Dalam rapat kabinet, Mikati menyatakan serangan itu sebagai “agresi kriminal Israel, yang merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan merupakan kejahatan menurut semua standar,” menurut kantor berita tersebut. NNA yang dikelola oleh pemerintah, dikutip dari CNN.
Menteri Penerangan Ziad Makary mengatakan pada konferensi pers di Beirut bahwa pemerintah Lebanon telah menghubungi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara terkait “untuk meminta mereka (Israel) bertanggung jawab atas kejahatan yang sedang berlangsung ini.”
Militer Israel mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa mereka tidak akan mengomentari insiden tersebut.
Sementara itu, kelompok militan Hizbullah juga menuduh Israel berada di balik ledakan pager yang menewaskan 9 orang dan melukai ribuan lainnya di Lebanon.
“Kami menganggap musuh-musuh Israel bertanggung jawab penuh atas serangan kriminal yang menyebabkan beberapa orang syahid (terbunuh), berdampak pada warga sipil, dan melukai banyak orang dengan berbagai jenis luka,” kata kelompok militan Lebanon dalam pernyataan yang dikutip dari CNN.
Sekitar 9 orang dilaporkan tewas dan 2.800 lainnya luka-luka dalam serangkaian ledakan bom di beberapa wilayah Lebanon.
Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad menambahkan, sekitar 170 orang yang terluka dalam ledakan di Lebanon berada dalam kondisi kritis.
Sebagian besar korban luka berada di bagian perut, tangan dan wajah, terutama di bagian mata, katanya sebelumnya pada konferensi pers di Beirut.
Abiad mengatakan banyak rumah sakit di Lebanon selatan yang kewalahan menangani banyaknya korban luka. Lebih dari 100 rumah sakit di Lebanon menerima ratusan korban.
(CNN/fra)