Berita PM Italia Kritik 2 Syarat Putin ke Ukraina: Lebih Mirip Propaganda

by


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Italia Giorgio Meloni mengkritik dua syarat dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Menurut Meloni, kondisi Putin bukan menyelesaikan konflik kedua negara, melainkan lebih bersifat propaganda.

“Saya kira ini lebih seperti langkah propaganda dibandingkan langkah nyata,” kata Meloni, mengutip APSabtu (15/6).


Putin sebelumnya menyatakan Rusia siap mengakhiri invasinya ke Ukraina, namun dengan dua syarat. Pertama, Ukraina harus bersiap menarik seluruh pasukannya di empat wilayah yang diduduki Moskow, yakni Donetsk, Lugansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Selain itu, Putin juga mendesak Ukraina untuk membatalkan keinginannya menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ia juga mendorong Kiev untuk segera melepaskan keempat wilayah tersebut jika ingin memulai perundingan damai.

“Jika tawaran Presiden Putin adalah: Kami siap mengadakan perundingan damai jika Ukraina mengakui agresi Ukraina dan menyerahkan wilayah pendudukannya… bagi saya, itu tampaknya tidak terlalu efektif sebagai tawaran,” kata Meloni.

Sementara itu, Ukraina telah mengindikasikan akan menyetujui kesepakatan damai setelah Rusia menarik diri sepenuhnya dari empat wilayah yang disengketakan.

Ukraina juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri konflik yang telah memasuki tahun kedua.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga gencar mengunjungi berbagai konferensi internasional untuk mencari dukungan berbagai negara dalam menghadapi agresi Rusia.

Pertemuan perdamaian di Swiss ini diprakarsai oleh Ukraina dan negara-negara Barat untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang yang sedang berlangsung.

Delegasi Rusia tidak menghadiri konferensi perdamaian di Swiss yang akan membahas perdamaian antara Ukraina dan negara pimpinan Vladimir Putin.

Lebih dari 100 negara dan organisasi berkumpul di Swiss, Sabtu (15/6). Namun, tidak ada delegasi dari Moskow pada pertemuan tersebut.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bermaksud memanfaatkan pertemuan tersebut untuk mendapatkan dukungan terhadap 10 poin rencana perdamaian yang pertama kali digariskan pada akhir tahun 2022.

(tim/dmi)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);