Jakarta, Pahami.id –
Semua pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi (PLTN), Jepang, dipindahkan pada hari Rabu (30/7) waktu setempat, setelah peringatan tsunami dikeluarkan setelah gempa bumi yang mengerikan dengan besarnya 8.7 Kocok Wilayah Rusia Timur.
Gempa bumi yang mengerikan adalah sekitar 136 kilometer di sebelah timur Petropavlovsk, di Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer. Kejutan yang kuat memicu peringatan tsunami di beberapa daerah di sepanjang pantai Pasifik, termasuk Jepang.
“Kami telah mentransfer semua karyawan dan staf di fasilitas Fukushima Daiichi,” juru bicara Tokyo Electric Power Company (TEPCO), operator PLTN, mengatakan kepada AFP.
Dia menambahkan, “Tidak ada kondisi abnormal atau abnormal di lokasi.”
Pltn Fukushima Daiichi telah menjadi fokus dunia sejak menderita gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011.
Tragedi ini telah memicu krisis nuklir terburuk sejak Chernobyl, dan sampai saat ini pengelolaan limbah reaktor terus berlanjut dengan prosedur yang ketat.
Gempa bumi pada awalnya dilaporkan memiliki magnitudo 8.0 oleh Badan Pemantauan, tetapi kemudian direvisi menjadi 8.7.
Studi Geologi AS (USGS) dan Badan Geologi Jepang telah mengeluarkan peringatan gelombang tsunami yang diperkirakan akan mencapai ketinggian hingga satu meter di wilayah Pantai Pasifik Jepang.
Kedatangan tsunami diperkirakan dalam waktu tiga jam setelah gempa terjadi pada hari Selasa (29/7). Penduduk pantai diminta untuk tetap terjaga dan mengikuti arahan otoritas setempat.
(TIS/TIS/RHR/BAC)
