Berita Markas Ormas di Medan Dijadikan Pabrik Ekstasi

by
Berita Markas Ormas di Medan Dijadikan Pabrik Ekstasi


Jakarta, Pahami.id

POLISI menggerebek markas organisasi sosial (CSO) yang digunakan sebagai pabrik atau Industri rumah Buat obat ekstasi di Medan, Sumatra Utara.

Serangan di markas organisasi massal di Jalan Kantil, Kampung Hamdan, Distrik Medan Maimun diadakan pada hari Jumat (7/25) malam. Dari serangan itu, seorang tersangka meninggal saat mencoba melarikan diri.


Kutipan dari DeticumDi markas organisasi massal yang digerebek ada tiga kamar yang digunakan sebagai tempat untuk produksi ekstasi.

Direktur Polisi Distrik Sumatra Utara Kombes Pol Jean Calvijn mengatakan bangunan itu adalah kantor Sub Rayon AMA. Dari markas organisasi massa, telah digunakan sebagai ekstasi selama tiga bulan.

“Yang menarik adalah bahwa di kantor sub rayon ini ada tiga kamar yang peran dan fungsinya terkait dengan memproduksi obat ekstasi,” kata Calvijn selama pra -konstruksi di tempat kejadian pada hari Senin (28/7).

Calvijn menjelaskan bahwa selama serangan itu, tersangka M dan FA ditemukan di ruang pertama. Selain itu, tas pakaian FA juga menemukan bubuk ekstasi.

Kemudian, di ruangan kedua menemukan bahan yang digunakan untuk membuat ekstasi seperti parasetamol, pewarna makanan, pengerasan, dan 2 pil yang mengandung shabu-shabu.

Di kamar kedua ia juga menemukan bahwa pelaku SS sedang berbaring. Setelah mengetahui bahwa seorang perwira polisi menggerebek, SS melarikan diri. Tersangka kemudian ditemukan tewas di sungai, diduga terbunuh ketika mencoba melarikan diri.

Calvijn menjelaskan bahwa tersangka SS tewas setelah diduga melompat ke sungai selama penggerebekan. SS adalah ketua Sub -Crayon Ampi, Desa Hamdan, Distrik Medan Maimun

“Di Kamar 2 pada saat penangkapan, di sinilah tersangka SS tidur dan ditemukan ketika petugas masuk, dia melarikan diri dari Kamar 2,” kata Calvijn.

Sementara di ruang ketiga menemukan 94 item ekstasi diproduksi dengan logo bintang. Selain itu, ada peralatan cetak lain yang tersedia dari Kamar 3.

“Ada tambahan di Kamar 2 ada transaksi.

Modus operasi

Berdasarkan informasi dari pemain FA dan M, proses produksi diarahkan oleh pelaku SS. Para pelaku mengklaim telah bekerja dengan SS selama sekitar 3 bulan di pabrik ekstasi.

Tiga tersangka juga dikenal sebagai rekrutmen dalam kasus narkoba.

“Tersangka menemani tersangka SS selama lebih dari dua bulan, itu adalah pernyataan tersangka, tetapi saya tidak tahu berapa lama itu terjadi, tetapi pernyataan itu setidaknya 3 bulan bersama,” katanya.

Dari serangan itu, petugas menyita sekitar 94 pil ekstasi yang diproduksi oleh pabrik rumah.

Baca berita lengkapnya Di Sini.

(WIS)