Berita Pemimpin Hamas Terbunuh di Teheran, Ahli Soroti Keamanan Iran Rapuh

by


Jakarta, Pahami.id

Kematian seorang pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyahdi dalam Iran menimbulkan pertanyaan tentang keamanan di negara Timur Tengah.

Haniyeh tewas dalam serangan rudal di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari waktu setempat. Selain Haniyeh, salah satu pengawalnya juga tewas dalam penyerangan tersebut.

Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun Iran dan Hamas menuduh Israel berada di balik serangan rudal tersebut.


Seorang peneliti di Henry Jackson Society, Andrew Fox, mengatakan kemungkinan penyebab serangan itu adalah rudal yang diluncurkan dari luar Iran dan dipandu oleh teknologi laser presisi. Diduga penyerangan tersebut dipimpin oleh pasukan khusus di lapangan.

“Tentara di darat mengarahkan laser pointer ke titik yang ingin mereka tembak, sehingga laser akan memandu rudal ke titik sasaran,” kata Fox, dilansir dari Antara. Iran Internasional.

“Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara lain memiliki teknologi ini,” tambahnya.

Karena menimbulkan kerusakan yang sangat minim, serangan datang tanpa peringatan apa pun.

“Sangat cerdas menggunakan hal ini, karena tidak menghancurkan seluruh wilayah Teheran. Kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Jika mereka menghancurkan satu blok kota, Iran tidak punya pilihan selain menjadi lebih agresif. hanya satu rumah [kediaman Haniyeh]. “Ini memalukan bagi Iran,” katanya.

Sementara itu, analis intelijen dan keamanan Israel, Ronen Solomon mengatakan, serangan di Teheran sangat memalukan bagi Iran.

Selama berada di kediamannya di Qatar, Haniyeh dikerumuni banyak pengawal. Namun ironisnya, dia hanya ditemani satu orang selama berada di Teheran.

Biasanya kalau ada ledakan, kita lihat. Peringatannya tidak kita dengar. Kalau ada serangan, di utara Teheran ada Laut Kaspia, kata Solomon.

“Kalau saya unit khusus yang punya peluru kendali, saya bisa melakukannya dari laut dengan rudal jelajah. Laut Kaspia di utara tidak jauh dari Teheran,” tambahnya.

Sulaiman mengatakan negara yang biasa menyerang Haniyeh di Iran kemungkinan besar adalah Azerbaijan. Hanya beberapa ratus kilometer jauhnya, negara tersebut sudah memiliki senjata dan intelijen Israel.

Namun dia mengatakan opsi lain yang mungkin dilakukan adalah serangan pesawat tak berawak yang dapat dilakukan pada jarak 30 kilometer dari dalam Teheran dan diluncurkan oleh pihak oposisi.

Hingga saat ini penyelidikan masih berlangsung dan belum ada informasi detail mengenai penyerangan tersebut, oleh karena itu operasi tersebut masih menjadi misteri.

“Tidak ada tanda kinetik dan Israel bertanggung jawab, jadi masih belum jelas. Ini bisa dimanfaatkan Israel sebagai ruang bagi mereka untuk melakukan penyangkalan,” kata Solomon.

Korps Garda Revolusi Iran mengatakan pembunuhan Haniyeh akan ditanggapi dengan keras dan menyakitkan. Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel akan “terjerumus ke dalam masalah baru” akibat serangan tersebut.

(DNA/DNA)