Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 78 orang terbunuh setelah tentara Israel meluncurkan serangan tanah ke kota Gaza, Palestina Hari ini, Selasa (9/16).
Israel meninju kota Gaza secara membabi buta dan mengusir orang -orang di daerah itu. Mereka menyebut daerah itu sebagai “zona tempur berbahaya.”
Menurut saksi mata, pasukan Israel juga menyerang blok solusi.
Operasi brutal Israel telah memicu kritik internasional, termasuk dari negara -negara barat seperti Jerman dan Inggris.
Menteri Luar Negeri Inggris yang baru Yvette Cooper mengatakan bahwa operasi Israel hanya akan membuat pertumpahan darah lebih.
Menteri Luar Negeri Johann Wadephul juga mengutuk serangan brutal Israel. Dia mengatakan tindakan itu benar -benar kesalahan.
“Kami menolak ini dan telah mengirimkannya kepada pemerintah Israel,” kata Wadephul selama konferensi pers, mengutip Al Jazeera.
Operasi itu berlangsung selama PBB (PBB) untuk pertama kalinya untuk menyebutkan invasi Israel ke Jalur Gaza sebagai pembunuhan besar -besaran.
Ketua Komisi Internasional Internasional PBB di wilayah Palestina yang diduduki, Navi Pillay, menyampaikan pengumuman hari ini pada hari Selasa (9/16).
“Kami telah mengidentifikasi presiden [Isaac Herzog]Perdana Menteri [Benjamin] Netanyahu dan mantan menteri pertahanan [Yoav Gallant] Berdasarkan pernyataan dan perintah yang mereka berikan, “kata Pillay Al Jazeera.
“Karena ketiga orang ini adalah agen nasional, menurut hukum, mereka bertanggung jawab, jadi kami mengatakan bahwa negara Israel telah melakukan pembunuhan massal,” katanya.
Israel telah meluncurkan invasi Palestina sejak Oktober 2023. Pada waktu itu, mereka membombardir penduduk dan benda -benda publik seperti kamp -kamp pengungsi, rumah sakit, ke sekolah -sekolah.
Sebagai hasil dari intrusi, lebih dari 64.000 orang di Palestina terbunuh dan jutaan orang harus menjadi pengungsi.
(Yesus/BAC)