Jakarta, Pahami.id –
Pomdam Jaya mengatakan Kopda FH dan Serka dijanjikan RP. 100 juta untuk berpartisipasi dalam aksi penculikan dan penganiayaan pradipa (MIP), Kepala bank bank Di Jakarta.
Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus mengatakan mereka ditemukan setelah memeriksa kedua tersangka setelah ditangkap di Pusat Penahanan Pomdam Jaya.
“Uang yang dijanjikan kepada Kopda FH dan Serka N untuk melaksanakan Undang -Undang ini didasarkan pada nominal RP100 juta nominal,” katanya pada konferensi pers di Polisi Metropolitan Jakarta pada Selasa (9/16).
Donny menjelaskan bahwa keterlibatan dua anggota Kopassus dimulai ketika salah satu penculikan inisial JP bertemu di rumahnya pada hari Minggu (8/17).
Selama pertemuan, JP menawarkan pekerjaan untuk memaksa seseorang berurusan dengan bosnya Dwi Hartono (DH). Keesokan harinya, Sersan K menghubungi Kopda FH untuk terlibat dalam penculikan.
“Brother JP menjelaskan kepada Kopda F tentang pekerjaan yang harus dilakukan dan pekerjaan itu dihargai,” katanya.
Kopda FH kemudian menyatakan bahwa ia menerima tawaran pekerjaan dan segera mencari pickup atau tim penculikan paksa.
Awalnya, Kopda FH meminta operasi RP. 5 juta untuk Sersan K. Kemudian, JP juga menyerahkan uang tunai Rp95 juta kepada Serka N pada hari Rabu (8/20). Dari Serka N, uang itu diberikan kepada Kopda FH.
Selain itu, Kopda FH menemukan lima orang untuk menculik bank MIP KCP. Cerita pendek, MIP kemudian diculik di parkir Lote Lote, East Jakarta pada hari Rabu (8/20).
Setelah diculik, Kopda FH menghubungi aktor intelektual JP untuk meminta tim pickup. Namun, tim pickup tidak datang.
Akibatnya, Kopda FH memiliki ancaman terhadap JP jika tidak ada pickup maka korban akan ditempatkan di tengah jalan.
Setelah itu, JP segera turun langsung untuk membawanya dengan Serka N dengan membawa Fortuner. Korban kemudian dipindahkan ke mobil Fortuner. Dalam keberuntungan ini korban menderita penganiayaan.
Ilham, yang merupakan kepala kantor Sub -Branch Bank (KCP) di Jakarta Center, adalah korban penculikan dan pembunuhan. Tubuh Ilham ditemukan di ladang, serangan baru, Bekasi, Kamis (8/21) di pagi hari, setelah diculik dari pusat pembelian di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (8/20).
Dalam hal ini, polisi menangkap 15 tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono, yang dikenal sebagai Crazy Rich Jambi dan memiliki bisnis tutor online.
Selain 15 tersangka, dua tentara yang terlibat dalam kasus ini juga disebut tersangka. Keduanya adalah Sersan (Serka) N dan Coopral Two (Kopda) FH.
Menurut penyelidikan, motifnya diturunkan di balik penculikan dan pembunuhan karena ia ingin mentransfer uang dari akun yang tidak aktif ke akun perlindungan. Akun tidak aktif adalah akun yang tidak digunakan setidaknya selama tiga bulan.
“Motif pemain untuk melakukan tindakan mereka, pelaku atau tersangka berencana untuk mentransfer uang dari akun yang tidak aktif ke akun tempat penampungan yang disediakan,” kata pahlawan itu.
(TFQ/ISN)