Jakarta, Pahami.id –
Salah satu partai ultra -portodox yang merupakan mitra utama dalam pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakannya dari koalisi pemerintah.
United Torah Yudaism, yang terdiri dari dua faksi, mengumumkan pengunduran diri mereka dari pemerintah karena perbedaan mengingat hukum yang akan menentukan pembebasan layanan militer untuk komunitas mereka.
Sebagian besar pemilih mereka memilih untuk mengeksplorasi teks -teks Yahudi dari berpartisipasi dalam dinas militer.
“Setelah pemerintah berulang kali melanggar komitmennya untuk menjamin status seorang siswa Yahudi,” kata sebuah pernyataan dari Degel Hatorah, para anggotanya mengumumkan “pengunduran diri dari koalisi dan pemerintah.”
Pengunduran diri akan diambil dalam waktu 48 jam dan akan membuat Netanyahu hanya mayoritas tipis di parlemen.
Situasi ini juga memiliki potensi untuk membuat pemerintahannya lebih mengandalkan dua partai ekstrem, yang menentang gencatan senjata konsesi dengan Hamas.
Kedua belah pihak juga mengundurkan diri atau mengancam akan meninggalkan pemerintah karena langkah -langkah untuk berhenti atau sementara menghentikan perang di Gaza.
(Yesus/BAC)
