Jakarta, Pahami.id –
Komandan TNI TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa senjata pertahanan yang canggih memiliki harga tinggi sampai Kementerian Pertahanan (Kementerian Pertahanan) dan TNI telah disetujui untuk perkiraan Rp187.1 triliun pada tahun 2026 oleh Parlemen Indonesia.
“Karena senjata canggih itu mahal, sangat mahal,” katanya di daerah Monumen Nasional (Monas), Jakarta Tengah, Jakarta, Minggu.
Agus mengatakan bahwa dengan anggaran pertahanan yang besar, TNI akan dapat mempertahankan kedaulatan negara sehingga orang dapat hidup dengan nyaman dan aman.
“Investor juga dapat memasuki negara kita tanpa gangguan,” katanya.
Agus juga mengungkapkan bahwa negara lain memiliki perkiraan pertahanan yang lebih besar.
“Di negara -negara lain, pertahanan anggaran yang lebih besar, misalnya, pembelaan di negara lain adalah besar bahwa militer khususnya dapat mengamankan wilayahnya, menjamin masyarakat,” katanya.
Pada hari Selasa (16/9), Komisi Dewan Perwakilan Rakyat I menyetujui jumlah anggaran yang diusulkan oleh Kementerian Pertahanan untuk tahun 2026 dari Rp 187,1 triliun.
“Proposal terakhir dari Kementerian Pertahanan dan Anggaran TNI pada tahun 2026 yang disetujui oleh Komisi I akan dibawa ke Badan Anggaran, adalah Rp 187,1 triliun,” kata Menteri Pertahanan (Menteri Pertahanan) Sjafrie Sjamsoeddin.
Sjafrie menjelaskan bahwa anggaran akan digunakan oleh Kementerian Pertahanan untuk membayar pekerja TNI dan pekerja militer, memperkuat alat utama TNI (peralatan pertahanan), dan memperkuat sektor pertahanan lain yang terkait dengan kedaulatan negara itu.
Sjafrie memastikan bahwa penyerapan anggaran secara optimal dilakukan sehingga efeknya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Karena itu, ia meminta semua kepala staf untuk menggunakan anggaran secara efektif tetapi dengan hasil maksimal.
“Kepala staf akan terus meningkatkan kesiapan mereka di ladang mereka untuk memenuhi target Kepulauan Trident Shield,” Sjafrie menjelaskan.
(Tim/dal)