Jakarta, Pahami.id —
Palestina akan melamar untuk bergabung dengan organisasi tersebut BRIK selama invasi Israel semakin brutal di Semenanjung Gaza.
Duta Besar Palestina untuk Rusia Abdel Hafiz Nofal mengatakan permintaan tersebut akan disampaikan usai KTT BRICS di Kazan, Rusia, Oktober mendatang.
BRICS merupakan organisasi internasional di bidang politik dan ekonomi yang berasal dari akronim lima negara anggotanya yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Rusia akan menjadi tuan rumah KTT BRICS 2024 karena Rusia memegang jabatan presiden organisasi tersebut tahun ini.
“Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji bahwa satu sesi akan dikhususkan sepenuhnya untuk Palestina,” kata Nofal seperti dikutip Agensi AnadoluSenin (26/8).
Nofal juga menyinggung undangan Putin kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menghadiri KTT BRICS.
“Undangan ini berarti bahwa terlepas dari semua kejahatan, pembunuhan dan kehancuran di Jalur Gaza, pesan kami adalah Palestina ingin hidup dan berkembang,” ujarnya.
BRICS adalah organisasi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Januari lalu, mereka menerima Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab sebagai anggota penuh.
Rencana Palestina untuk bergabung dengan BRICS muncul ketika Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Dalam operasi tersebut, mereka menyerang warga sipil dan objek sipil dengan intensitas besar.
Akibat invasi Israel, lebih dari 40.400 orang di Palestina meninggal dunia, puluhan rumah sakit hancur, dan jutaan rumah penduduk menjadi tidak layak huni.
Komunitas internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata permanen. Namun tekanan tersebut tidak dilaksanakan. Perundingan gencatan senjata seringkali berakhir dengan kebuntuan.
(isa/rds)