Jakarta, Pahami.id —
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obamadiam-diam khawatir dengan kesulitan yang akan dialami Joe Biden untuk mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS November mendatang.
Obama disebut-sebut telah berbicara terpisah dengan Biden melalui telepon, usai debat presiden pertama yang diselenggarakan CNN Atlanta pada akhir Juni lalu.
“Presiden Biden berterima kasih atas dukungan tak tergoyahkan Obama sejak awal kampanye ini, sebagai pembawa pesan yang kuat kepada para pemilih dan sebagai penasihat langsung yang terpercaya kepada presiden (Biden),” kata juru bicara kampanye Biden, Lauren Hitt. Washington Post.
Namun meski begitu, Obama disebut-sebut telah lama memendam kekhawatiran mengenai Biden dan Partai Demokrat yang akan mengalahkan Trump. Obama juga disebut telah beberapa kali memperingatkan Biden mengenai sulitnya memenangkan pemilu presiden kali ini.
Setelah kinerja Biden pada debat pertama dinilai kurang optimal, sejumlah anggota Partai Demokrat dan sekutunya mendesak Biden mundur dari pencalonan presiden. Obama sendiri tidak mengomentari panggilan tersebut.
Usai perdebatan, Obama men-tweet di media sosial X.
“Itu adalah malam perdebatan yang buruk,” tulis Obama.
“Aku tahu. Tapi pemilu ini adalah pilihan antara seseorang yang telah berjuang untuk rakyat jelata sepanjang hidupnya, dan seseorang yang hanya peduli pada dirinya sendiri.”
“Antara seseorang mengatakan kebenaran dan seseorang berbohong demi keuntungannya sendiri. Tadi malam (dalam debat) tidak mengubah hal itu, itulah sebabnya banyak hal yang dipertaruhkan pada bulan November,” tulis Obama.
Namun selama berbulan-bulan, Obama telah menyatakan keprihatinan mendalam mengenai kekuatan politik Trump dan peluangnya untuk terpilih kembali pada bulan November.
Juni lalu, Obama juga menggarisbawahi kekuatan politik Trump, mulai dari para pengikutnya yang sangat setia hingga ekosistem media konservatif yang pro-Trump. Namun dalam kesempatan itu, Obama juga berjanji akan membantu Biden dalam kampanyenya.
(Dna)
