Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kemenangan total di Gaza berada dalam jangkauannya, dan menolak tawaran terbaru dari Hamas untuk melakukan gencatan senjata.
Netanyahu memperbarui janjinya untuk menghancurkan gerakan Islam Palestina, dengan mengatakan tidak ada alternatif lain bagi Israel selain menjatuhkan Hamas.
“Lusa adalah hari setelah Hamas. Semua Hamas,” katanya pada konferensi pers, menekankan bahwa kemenangan total atas Hamas adalah satu-satunya solusi terhadap perang Gaza, lapor ReutersRabu (7/2).
Hamas telah mengusulkan gencatan senjata selama empat setengah bulan di Gaza, yang mana seluruh sandera akan dibebaskan, Israel akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza, dan kesepakatan akan dicapai untuk mengakhiri perang.
Tawaran Hamas, yang isinya pertama kali dilaporkan oleh Reuters, merupakan tanggapan terhadap proposal sebelumnya yang dibuat oleh kepala intelijen AS dan Israel dan disampaikan kepada Hamas pekan lalu oleh mediator Qatar dan Mesir.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas tawaran tersebut dengan Netanyahu setelah tiba di Israel setelah pembicaraan dengan para pemimpin Qatar dan Mesir, negara-negara yang bertindak sebagai mediator.
Blinken kemudian bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah.
Israel melancarkan serangan militernya setelah militan dari Gaza yang dikuasai Hamas menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang di Israel selatan pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 27.585 warga Palestina dipastikan tewas, dan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.
Sejauh ini baru terjadi satu kali gencatan senjata yang hanya berlangsung seminggu pada akhir November 2023.
Israel sebelumnya mengatakan mereka tidak akan menarik pasukannya dari Gaza atau mengakhiri perang sampai Hamas dilenyapkan.
Namun sumber-sumber menggambarkan Hamas mengambil pendekatan baru terhadap tuntutan lamanya untuk mengakhiri perang, dan sekarang menyatakan bahwa ini adalah masalah yang harus diselesaikan dalam perundingan di masa depan dan bukan syarat untuk gencatan senjata.
Sumber-sumber yang dekat dengan perundingan mengatakan usulan balasan Hamas tidak memerlukan jaminan gencatan senjata permanen sejak awal, namun diakhirinya perang harus disepakati sebelum sandera terakhir dibebaskan.
(pua/pua)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);