Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan bahwa gencatan senjata tahap kedua di Jalur Gaza akan segera dimulai.
“Kami berharap bisa memasuki fase kedua, yang lebih sulit,” kata Netanyahu seperti dikutip AFP.
Pada gencatan senjata tahap kedua ini, pasukan militer Israel harus ditarik ke posisi di belakang “garis kuning” di Jalur Gaza. Komandan tentara Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, mengatakan garis demarkasi tersebut merupakan “perbatasan baru”.
Selain penarikan pasukan, gencatan senjata tahap kedua juga mencakup perlucutan senjata Hamas dan pengerahan pasukan stabilisasi internasional.
“Kita menghadapi fase kedua, yang tidak kalah menantangnya, yaitu mencapai perlucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza,” tambah Netanyahu.
Gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat dimulai pada 10 Oktober. Namun dalam praktiknya, tentara Israel masih melakukan serangan di Gaza dan melanggar perjanjian gencatan senjata.
Selain itu, seluruh sandera Israel dibebaskan, kecuali jenazah seorang polisi Israel.
Sebelumnya, Qatar dan Mesir sebagai negara penengah juga meminta langkah lanjutan, termasuk penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Hamas pada Sabtu (6/12) kemarin menyatakan siap menyerahkan senjata di Gaza kepada otoritas terkait, dengan syarat pendudukan oleh Tentara Israel berakhir.
(DNA)

