Medan, Pahami.id –
Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng), AKBP Wahyu Endrajaya mengatakan, ada lima wilayah di Tapteng, Sumatera Utara (Sumut) yang terisolir akibat bencana tersebut. banjir dan tanah longsor. Hingga saat ini kawasan tersebut masih belum bisa dilewati kendaraan, termasuk kendaraan roda dua.
“Ada sekitar 3 sampai 5 wilayah yang benar-benar terisolir. Wilayah tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, begitu pula kendaraan roda dua.
Menurut dia, akses lahan yang terputus antara lain Jalan Sigiring-Giring, Kecamatan Tukka, Jalan Kapuchin, Kecamatan Badiri, dan Kawasan AEK Bontar. Semua ini sedang dalam proses pembersihan material longsor.
Polisi kemudian mengaku menggunakan helikopter untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama di desa-desa yang selama ini terisolir.
“Kami sudah menyiapkan titik prioritas untuk menjatuhkan logistik melalui udara. Jika pendaratan tidak memungkinkan, petugas akan menjatuhkan bantuan dari ketinggian yang aman agar tidak merusak isi logistik,” ujarnya.
10 titik longsor belum tertangani
Sementara itu, Kompol Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan, hasil pantauan udara menunjukkan ada lebih dari sepuluh titik longsor yang tidak diatasi.
“Jadi akses darat menuju lokasi terdampak belum dibuka, saat ini pilihan pengiriman logistik hanya melalui jalur udara. Bantuan langsung diarahkan ke Desa Nauli Sitahui dan sekitarnya yang juga terpencil,” kata Yudhi.
(fnr/dal)

