Jakarta, Pahami.id –
Cina Dan Rusia Mengadakan latihan antimisil gabungan di wilayah Rusia pada awal Desember, putaran ketiga yang dilakukan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Informasi tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan China dalam keterangan resminya pada Sabtu sore, mengutip Reuters.
Dalam pernyataannya, Beijing menekankan bahwa latihan tersebut tidak ditujukan pada pihak ketiga atau sebagai respons terhadap situasi internasional tertentu. Latihan ini disebut-sebut merupakan bagian dari agenda kerja sama pertahanan yang telah direncanakan sebelumnya.
Sebelum latihan digelar, kedua negara diketahui telah membahas pertahanan rudal dan stabilitas strategis pada bulan lalu. Sepanjang tahun ini, Tiongkok dan Rusia juga telah mengadakan beberapa latihan lainnya, termasuk latihan artileri dan anti-kapal selam di Laut Jepang pada bulan Agustus.
Kedua negara semakin memperkuat hubungan militer mereka sejak menandatangani kemitraan strategis ‘Tanpa Perbatasan’ pada tahun 2022, sebelum Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Perjanjian tersebut mencakup komitmen untuk mengadakan latihan rutin dan meningkatkan koordinasi antar angkatan bersenjata.
Baik Beijing maupun Moskow secara terbuka menyuarakan keprihatinan mengenai rencana Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump untuk membangun sistem pertahanan rudal ‘Kubah Emas’. Washington juga dikatakan mempunyai keinginan untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir setelah lebih dari tiga dekade terhenti.
Latihan terbaru ini dipandang sebagai sinyal bahwa kedua negara masih memperkuat kemitraan strategisnya, di tengah meningkatnya ketegangan keamanan global dan perubahan dinamika geopolitik regional.
(sels/sel)
