Berita Mustahil Basmi Korupsi Cuma Andalkan Penindakan

by
Berita Mustahil Basmi Korupsi Cuma Andalkan Penindakan


Jakarta, Pahami.id

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (Komisi Pemberantasan Korupsi) Amir Arief mengatakan korupsi tidak mungkin diberantas jika hanya mengandalkan penindakan. Dia menekankan pendidikan sebenarnya adalah poin penting tentang pekerjaan ini.

Atas dasar itu, Komite Pemberantasan Korupsi kini fokus pada penguatan pendidikan antikorupsi.

Dalam rangkaian Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Gedhong Pracimasono, Kepatihan Yogyakarta, KPK mengajak para tenaga pengajar untuk menanamkan nilai integritas melalui beberapa kegiatan, seperti cerita ringan, permainan interaktif, dan kebiasaan baik di dalam kelas.


Pemberantasan korupsi tidak mungkin hanya mengandalkan tindakan saja. Oleh karena itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan perhatian besar terhadap pendidikan antikorupsi untuk membentuk integritas individu sejak dini, kata Amir di Yogyakarta, Minggu (7/12).

Amir mengatakan KPK merupakan mitra strategis bagi para pendidik yang berperan penting dalam membentuk karakter moral anak sejak usia dini.

“Apapun profesi anak kita, landasan yang penting adalah kejujuran. Di tengah tantangan yang semakin kompleks, pendidikan karakter tidak cukup hanya sekedar bermain, namun perlu diperkuat dengan memahami nilai integritas,” ujarnya.

Kegiatan bersama beberapa asosiasi tenaga pendidikan anak usia dini di Yogyakarta ini dibarengi dengan pemutaran tiga film kompetisi Festival Film Anti Korupsi (ACFFEST).

Ketiga film tersebut hanyalah printernya (Acffest 2024) yang merupakan karya Sri Suratiyah; Roti Kudus Sabtu (Acffest 2024), oleh ilmuan Emilianus UK Patar dan Boniface M. Kolin; Dan maaf Mama, aku lepaskan (Acffest 2022), karya Jalu Pandita.

Amir menambahkan, setiap film mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, keberanian, kesederhanaan, kepedulian, disiplin, keadilan dan kerja keras.

“Kami juga menekankan bahwa isu korupsi erat kaitannya dengan berbagai permasalahan, termasuk dampak ekologis. Oleh karena itu, literasi antikorupsi harus terus dikembangkan agar generasi muda dapat melihat dampak korupsi yang lebih luas,” ujarnya.

(ryn/dal)