Serangan, Pahami.id –
Sejumlah nelayan di distrik tersebut Menyerang Menarik bambu mereka terjun sebagai media kerang hijau dan budidaya rumput laut, karena takut dituduh menjadi Pagar laut Sebagai 30,16 kilometer hadir di perairan Kabupaten Tangang, Banten.
Mereka mengakui bahwa mereka sengaja membatalkan bambu karena mereka tidak ingin daerah mereka dipengaruhi oleh masalah miring dan digunakan oleh pihak -pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memiliki dampak yang merugikan pada masyarakat.
“Saya pergi (kerang) ajoan (cangkang hijau) dan rumput laut, jika berada di tepi untuk Kekaisaran, karena di dekat sungai tidak tumbuh, semua mati,” kata Holid, seorang nelayan dari Kampung Pasir, desa pedaleman, distrik Tanara, menyerang distrik, serangan Tanara, menyerang diserang , (1/25).
Holid mengatakan bahwa di pantai distrik Tanarait masih ada beberapa kolam ikan. Selain itu, sebagian besar telah menjadi hutan bakau untuk menahan abrasi dan keberlanjutan lingkungan.
Pembatalan bambu telah dilakukan, kata Holid, karena mereka tidak ingin daerah itu terpapar masalah miring seperti pagar laut di distrik Tangang.
“Masih ada kolam renang, ada masalah seperti ini, jadi itu baru saja dibatalkan, yang juga seorang nelayan,” katanya.
Bambu, yang awalnya dimaksudkan untuk penanaman kerang dan rumput laut, dirancang selama dua hari, Sabtu dan Minggu (1/26).
Berdasarkan pengamatan hari Sabtu, di beberapa bagian, nelayan masih bisa berdiri karena ketinggian air hanya lutut dewasa.
Sementara itu, di Tangerang, dari 30,16 kilometer, 11,75 kilometer dibongkar oleh Angkatan Laut yang dibantu oleh pihak berwenang dan nelayan pada hari Jumat (24/1).
“Sampai hari ini (kemarin), Jumat, jumlah pagar laut ilegal dibongkar oleh Angkatan Laut Indonesia dan komunitas nelayan, yang berukuran 11,75 km dibagi menjadi 3 poin di lokasi,” yang disebutkan dari pernyataan tertulis terakhir dari Angkatan Laut Jumat.
Pembongkaran yang dilakukan di perairan Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk menggunakan 3 KAL/Patkamla, 8 pengendara laut, 14 kapal karet, 2 RBB, 1 dari kapal Angkatan Laut Indonesia plus dari KKP, Polairud dan nelayan.
CO -Staff menghadapi kendala pembongkaran di daerah Kronjo dan Mauk. Karena, ada 3 lapisan pagar laut yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk dibongkar.
(ynd/anak -anak)