Jakarta, Pahami.id —
Seorang gadis berusia 14 tahun asal Carocok, Sumatera Barat, ditemukan terlantar dan ketakutan di bawah Tol Ancol, Jakarta.
Ia sangat sedih dan takut, hingga akhirnya seorang penjual kopi bernama Wahati (50) mengetahui keberadaannya.
Anak tersebut meminta perlindungan kepada Wahati karena ‘terlempar’ dari bus wisata di bawah tol.
Anak tersebut tampaknya menjadi bagian dari rombongan bus yang dipimpin oleh seseorang yang dipanggilnya ‘Mami’. Bus yang dipimpin Mami juga membawa 59 remaja putri lainnya.
Ia ikut delegasi ke Jakarta karena dijanjikan pekerjaan. Tapi sebenarnya itu hanya bohong.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
“Ikut Mami katanya. Ada 59 remaja putri yang ikut,” kata Wahati, dikutip dari Antara. di antara di Jakarta, Rabu (21/2).
Gadis itu ditemui Wahati saat sedang berjualan kopi di kawasan Ancol Timur.
Anak tersebut meminta perlindungan dari dirinya dalam keadaan miskin dan ketakutan. Saat ditemukan, kata Wahati, anak tersebut dalam kondisi menyedihkan di bawah tol.
“Dia mengaku tinggal di kawasan Carocok, Sumbar,” kata Wahati.
Merasa kasihan atas musibah yang menimpa anak tersebut, Wahati membawanya pulang dan merawat anak tersebut di rumah.
“Anak ini pulang bersama saya dan tinggal di rumah selama 20 hari terakhir,” ujarnya.
Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) dari Suku Dinas Sosial Jakarta Utara kini turun tangan untuk menampung gadis tersebut.
Hal ini menyusul adanya laporan masyarakat terkait ditemukannya seorang anak kecil (14) yang ditemukan di dekat Tol Ancol, kata petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Utara, Nawawi Fathurahman.
Katanya, gadis itu diserahkan kepada Wahati yang merawatnya selama 20 hari terakhir.
“Ibunya bercerita, anak ini dibawa bersama 59 anak yang semuanya masih di bawah umur. Anak-anak ini diusir penjaga di tol dan meminta bantuan kepada penjual kopi,” ujarnya.
Kata dia, anak-anak tersebut akan dibawa ke Panti Sosial Pemprov DKI Jakarta.
“Dia akan dibina, diberi perawatan dan sebagainya. Jadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Menurutnya, anak-anak tersebut belum bisa berkomunikasi. Karena masih banyak stres dan ketakutan yang luar biasa.
Ia menilai kasus ini merupakan dugaan perdagangan manusia karena ia mengakui ada 59 perempuan di bawah umur yang dibawa dari Padang.
(Di antara)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);