Berita Kian Brutal Israel Serang Penampungan Dokter di Gaza, 2 Tewas

Jakarta, Pahami.id —

Dua orang meninggal setelahnya Israel menyerang tempat penampungan dokter milik badan amal medis Doctors Without Borders (MSF) di Semenanjung Gaza pada Selasa (20/2).

Dalam keterangan resminya, MSF menyatakan tentara Israel melakukan operasi di Al Mawasi, Khan Younis.

“Di tempat penampungan, staf MSF dan keluarga mereka ditembak,” kata MSF seperti dikutip Agensi Anadolu.

Mereka kemudian mengatakan, “Setidaknya dua anggota keluarga rekan kami tewas dan enam orang terluka. Kami ngeri dengan apa yang terjadi.”

Tentara Israel melancarkan invasi ke Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga menyatakan perang terhadap Hamas.

Sejak itu, pasukan Israel terus menembaki warga sipil dan objek sipil seperti kamp pengungsi dan rumah sakit.

Hingga saat ini, lebih dari 29.000 orang di Palestina telah terbunuh dan sekitar 64.000 orang terluka.

Pemerintah Israel menegaskan tidak akan menghentikan perang sampai kelompok oposisi Palestina, Hamas, dihancurkan.

Komunitas internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata permanen, namun seruan tersebut belum dilaksanakan.

Baru-baru ini, anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Aljazair, mengusulkan rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza.

Namun, jika menyangkut pemungutan suara, anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat, memberikan veto.

Untuk mengadopsi resolusi, rancangan tersebut harus disetujui oleh sembilan anggota DK PBB dan tanpa hak veto dari lima anggota tetap.

Menanggapi veto AS, Aljazair dan Palestina berang.

Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama mengatakan mereka yang menolak rancangan resolusi tersebut menyiratkan dukungan terhadap kekerasan brutal terhadap rakyat Palestina.

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto AS menjadikan mereka negara mitra dalam kejahatan genosida, pembersihan etnis, dan kejahatan perang yang dilakukan Israel.

(isa/dna)