Berita Negara Timur Tengah Ini Kini Larang Perempuan Pakai Bikini di Pantai

by
Berita Negara Timur Tengah Ini Kini Larang Perempuan Pakai Bikini di Pantai


Jakarta, Pahami.id

Salah satu negara di wilayah Timur Tengah mengumumkan aturan baru tentang pakaian wanita yang pergi ke pantai pada hari Selasa (10/6).

Suriah Melalui Kementerian Pariwisata melarang mengenakan bikini dan harus memakai pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh (Burkinini) atau pakaian lain yang dianggap lebih sopan.


“Wanita harus mengenakan kemeja renang yang mencakup lebih banyak bagian dari pantai umum,” kata kementerian itu, dikutip oleh AFP.

Di luar area berenang, wanita juga harus mengenakan pakaian longgar sementara pria dilarang

Kementerian mengklaim aturan “untuk kepentingan publik.”

Di Suriah hanya beberapa wanita yang mengenakan pakaian terbuka saat berenang di pantai atau kolam renang.

Pengecualian di pantai pribadi

Selain itu, Kementerian Pariwisata menggambarkan klub pesisir pribadi dan tempat -tempat yang dianggap mewah tidak harus mematuhi aturan -aturan ini.

“Pakaian berenang [gaya terbuka ala] Barat diizinkan dalam batas -batas moral umum, “tambah mereka.

Selain itu, kementerian juga meminta warga Suriah untuk mengenakan pakaian longgar saat di depan umum.

“Suriah diminta untuk mengenakan pakaian longgar, menutupi bahu dan lutut mereka, dan menghindari pakaian yang transparan dan ketat,” kata kementerian itu.

Namun, mereka tidak menjelaskan secara rinci apakah dan bagaimana aturan dapat ditegakkan.

Reaksi berbagai warga negara

Pengumuman ini memicu berbagai reaksi dari pengguna media sosial. Beberapa khawatir tentang kebebasan berbicara di bawah pemerintahan baru.

“Suriah adalah negara yang sederhana dan terbuka, dan harus mengakomodasi semua orang tanpa batas,” kata Shaza di Facebook.

Dia menyarankan agar pihak berwenang harus mempertimbangkan kembali keputusannya.

Warga negara Suriah lainnya, Doha, mengatakan dia akan lebih berhati -hati di masa depan. Dia biasanya memakai bikini di pantai.

“Saya pikir tidak mungkin untuk dapat memperoleh dan memaksa keputusan ini kepada semua orang,” katanya.

Ahmed Al Shara dan Tahrir Al Sham (HTS) Life Army menggulingkan pemerintah Bashar Al Assad Desember lalu.

Tak lama kemudian, Al Shara bersumpah untuk membawa Suriah ke negara yang sederhana. Namun, janjinya seharusnya tidak sejalan dengan kesadarannya.

(Yesus/BAC)