Jakarta, Pahami.id –
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat I, oleh Soheh Meminta Rencana TNI AD Untuk merekrut 24 ribu tentara tingkat pertama untuk membentuk batalion wilayah yang direvisi.
Dengan mengingatkan rencana itu tidak reaktif terutama upacara. Menurutnya, peningkatan jumlah staf TNI -skala besar adalah kebijakan strategis yang membutuhkan perencanaan komprehensif, terutama anggaran.
“Saya diingatkan bahwa rencana ini tidak reaktif atau upacara, tetapi benar berdasarkan studi strategis yang mempertimbangkan situasi geopolitik, postur pertahanan, dan efisiensi anggaran nasional,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (11/6).
Di sisi lain, katanya, pembentukan batalion regional juga harus memiliki dasar yang jelas untuk kebutuhan. Dengan meminta keberadaannya, ia tidak akan tumpang tindih dengan fungsi unit lainnya, seperti perintah Distrik Militer (Kodim) dan Ordo Rayon Militer (Koramil).
Dengan mendorong TNI untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, serta Kementerian Keuangan terkait dengan Rencana Perekrutan. Menurutnya, rencana tersebut harus tetap sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan prinsip -prinsip tata kelola yang baik.
“Janganlah kita membuat struktur baru tanpa menilai efektivitas unit yang ada. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan sumber daya manusia dan anggaran,” katanya.
Komisi Dewan Perwakilan Rakyat I, yang berlanjut, akan terus memantau pengembangan rencana dan mendorong uji kelayakan (studi kelayakan) sebelum kebijakan ini diimplementasikan.
Ini akan membahas rencana untuk membentuk batalion konstruksi dan perekrutan 24 ribu tentara dengan komandan TNI.
“Kami mendukung penguatan TNI, tetapi harus didasarkan pada tujuan dan kebutuhan perencanaan yang sesuai. Ini adalah masalah masa depan pertahanan negara,” kata politisi CPB.
Angkatan Darat berencana untuk merekrut 24 ribu tentara Tamti tahun ini sesuai dengan rencana untuk membentuk batalion pembangunan yang menyebar ke seluruh Indonesia.
Kepala Kantor Informasi Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan partainya memiliki rencana yang jelas dalam merekrut prajurit pertama. Menurutnya, pentingnya generasi muda untuk menjadi tentara militer terus tumbuh secara konsisten selama bertahun -tahun.
“Ini tercermin dalam 2025 kandidat iklan iklan TNI pertama yang mencapai 107.365, dengan 38.835 kandidat bersertifikat,” kata Revelation, Selasa (10/6).
(Thr/isn)