Jakarta, Pahami.id –
Menteri Keamanan Domestik Amerika Serikat (AS) Kristi Noem mengatakan seorang imigran ilegal mengirim surat yang berisi ancaman pembunuhan presiden AS Donald Trump.
Surat itu diturunkan kepada publik dan berisi penentuan imigran untuk membunuh Trump sebelum menyerah untuk dideportasi.
“Kami bosan dengan presiden ini yang terus mengganggu kami orang -orang Meksiko. CNN.
Noem mengatakan imigran dijamin oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).
“Terima kasih kepada pejabat ICE kami, imigran ilegal yang mengancam akan membunuh Presiden Trump sekarang berada di belakang bar,” tulis Noem dalam unggahan media sosial termasuk salinan surat dan gambar pria yang ditangkap.
Namun, penyelidik percaya bahwa imigran adalah korban perangkap. Mereka percaya bahwa imigran bernama Ramon Morales Reyes tidak pernah menulis surat itu.
Sebaliknya, penyelidik curiga bahwa surat itu dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi orang lain yang menunggu tes dalam perampokan dan serangan, di mana Reyes adalah korban. Mereka juga tidak menganggap ancaman itu dapat diandalkan.
Seorang sumber mengatakan para penyelidik percaya bahwa surat bernama Reyes ditulis sebagai upaya untuk mengeluarkannya sebelum kasus dibawa ke pengadilan.
Petugas Penegakan Hukum Tingkat Tinggi diberi pengarahan tentang kasus bahwa kasus tersebut CNN Petugas penegak hukum menyimpulkan bahwa Reyes tidak menulis surat ancaman setelah mereka mewawancarainya. Mereka meminta tulisan tangannya yang tidak sesuai dengan ancaman ancaman.
Selain itu, sumber memberi tahu CNN Bahwa petugas penegak hukum meninjau rekaman panggilan dari penjara yang dibuat oleh seseorang yang mereka yakini dalam menulis surat.
(FBY/RDS)