Berita MPR For Papua Minta Aparat Tindak Tegas Kasus Guru Tewas di Yahukimo

by
Berita MPR For Papua Minta Aparat Tindak Tegas Kasus Guru Tewas di Yahukimo


Jakarta, Pahami.id

MPR untuk Papua Diminta aparat mengambil tindakan tegas menyikapi penganiayaan yang menewaskan seorang guru bernama Melani Wamea di Sekolah Jhon D. Wilson, Distrik Holuwon, Yahukimo, Provinsi Pegunungan Papua, Jumat (10/10) lalu.

Ketua MPR Papua Yorry Raweyai meminta aparat mengusut tuntas kasus tersebut.

“Saya meminta semua pihak, khususnya aparat keamanan, mengambil tindakan tegas dan penyelidikan menyeluruh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan tenaga pengajar dan gedung sekolah di Papua,” kata Yorry dalam keterangannya, Selasa (14/10) sore.


Menurutnya, tindakan kekerasan terhadap tenaga pengajar tidak boleh dibiarkan, apalagi sampai memakan korban jiwa. Menurutnya, kasus tersebut tidak dapat diterima.

“Kejadian ini tidak bisa diterima. Siapapun, kekerasan terhadap individu tenaga pengajar tidak bisa diterima apapun alasannya,” kata Yorry.

Pasalnya, kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Sejak awal tahun 2025, kata dia, puluhan tenaga pengajar menjadi korban kekerasan. Beberapa dari mereka kehilangan nyawa.

Ia pun menyoroti peristiwa pembakaran Sekolah Menengah Kiwirok di Bintang Bintang beberapa hari kemudian, Senin (13/10), yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bukan kali pertama terjadi.

Yorry mengimbau aparat keamanan mengambil tindakan tegas dan mengusut kasus tersebut secara menyeluruh. Menurutnya, infrastruktur pendidikan menjadi garda terdepan dalam pengembangan sumber daya manusia di Papua.

Saya meminta semua pihak, khususnya aparat keamanan, mengambil tindakan tegas dan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan guru dan gedung sekolah di Tanah Papua, ujarnya.

Gedung SMP Kiwirok sudah dua kali menjadi sasaran pembakaran KKB. Pembakaran SMP Kiwirok terjadi sekitar pukul 07.45 WIB oleh KKB pimpinan Ngalum KUPEL. Aparat melihat tujuh anggota KKB membakar sekolah tersebut.

Merespon kejadian tersebut, staf Peace Ops Cartenz bergerak menuju lokasi. Sesaat setelah staf tiba di ujung Bandara Kiwirok, terdengar suara tembakan tunggal dari lokasi pembakaran, kata Kepala Operasi Keamanan Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, Senin (13/10).

(thr/fea)