Berita Gunung Lewotobi Erupsi Lagi Rabu Dini Hari Disertai Dentuman Keras

by
Berita Gunung Lewotobi Erupsi Lagi Rabu Dini Hari Disertai Dentuman Keras


Jakarta, Pahami.id

Gunung Lewotobi Manusia yang saat ini dalam keadaan sadar atau stadium IV kembali mengalami letusan pada Rabu (15/10) dini hari pukul 01.35 Wita dengan semburan abu vulkanik setinggi 10 kilometer di atas puncak atau lebih tinggi dari letusan dua jam sebelumnya.

Gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur, NTT ini dilaporkan meletus selama sembilan menit enam detik.


Petugas Pemantau Gunung Api (PPGA) Yosef Suryanto melaporkan, letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 milimeter.

Ia mengatakan, saat terjadi erupsi, pilar Abu teramati mengarah ke arah barat daya, barat, dan barat laut.

Letusan Gunung Lewotobi Nusa Tenggara Timur terjadi pada tanggal 15 Oktober 2025 pukul 01.35 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 10.000 m di atas puncak (± 11.584 m dpl), kata Yosef dalam laporan tertulis.

Kolom Abu teramati berwarna abu-abu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm ± 9 menit 6 detik, tambahnya.

Ia mengatakan, letusan disertai suara keras terdengar di PPGA di Kampung Pululera, Kecamatan Wulanggitang, yang terletak sekitar tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi.

Letusan disertai suara keras terdengar di Pos Putra PGA Lewotobi, kata Yosef dalam laporan tertulis yang dipublikasikan pada 02.36 Wita.

Sebelumnya, pada Selasa (14/10) pukul 23.37 Wita, manusia Gunung Lewotobi mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik setinggi 9 kilometer.

Gunung yang berada 1.584 meter di atas permukaan laut ini juga dinaikkan statusnya dari Siaga atau Level III menjadi Tetap Awas atau Level IV pada Selasa (14/10) sore oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Peningkatan status tersebut tertuang dalam Laporan Khusus Nomor: 126/GL.03/BGL/2025 tentang Peningkatan Tingkat Aktivitas Pria Gunung Lewotu dari Peringatan.

Pada status Level IV, masyarakat dilarang melakukan aktivitas sejauh enam kilometer dan di sektor barat daya, utara, dan timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat letusan.

“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Mena mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak MT Lewotobi mena jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, khususnya di wilayah Dulipali, gurun pasir, nobo, nurabelen, klatlo, hokeng jaya, boru, nawakote,” jelas Yosef.

PPGA mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan bagi mereka yang terkena dampak abu vulkanik untuk tetap memakai penutup mulut dan hidung agar terhindar dari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernafasan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan dari BPBD Flores Timur mengenai dampak letusan tersebut. Namun informasi yang dihimpun menyebutkan, ledakan saat letusan mengguncang rumah warga di Kampung Boru.

(Ely/FEA)