Berita Minta Maaf Tak Penuhi Panggilan PBNU, Cak Imin Akui Sengaja Tak Datang

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Paman Imin) meminta maaf kepada Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) karena tidak menghadiri pemanggilan informasi hubungan PKB-PBNU pada Rabu (21/8).

Cak Imin menuturkan, dirinya tak berniat menghadiri panggilan PBNU yang dikirimkan dalam surat tersebut.

Saya diundang PBNU lewat surat. Ya, mohon maaf tidak datang karena saya tidak sengaja datang, kata Cak Imin di kediamannya, Jakarta, Rabu (21/8).


Cak Imin menegaskan, PBNU tidak berwenang menyebut dirinya sebagai Ketua PKB untuk meminta keterangan terkait hubungan PKB dan PBNU.

Ia menyebut kedudukan PBNU sebagai ormas dan PKB sebagai partai politik berbeda sehingga masing-masing mempunyai domain aksi masing-masing.

Meski begitu, Cak Imin mengaku tak masalah jika para pengurus PBNU ingin bertemu dengannya sebagai sesama kader NU.

“Saya siap minum kopi di rumah (Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf) Yahya, di rumah (Sekjen PBNU Saifullah Yusuf) Saipul, di rumah (Presiden PBNU Miftachul Achyar) Kyai Mif. , di rumah saya juga diperbolehkan,” ujarnya.

“Tapi jangan sampai tercampur dengan konstitusi, kembali pada kepatuhan kita terhadap konstitusi, bukan saya tidak menghormatinya, tapi saya ingin mempertahankan konstitusi,” lanjutnya.

Di sisi lain, Cak Imin mengaku prihatin dengan keadaan PBNU saat ini yang dinilainya terlalu terlibat dalam urusan PKB.

Apalagi, kata dia, PBNU mengaku ingin menangani urusan non-politik yang lebih substansial dan praktis, seperti upaya mencapai perdamaian dunia.

“Saya semakin kasihan dengan PBNU yang konon ingin menjadi penjaga perdamaian dunia, yang katanya di atas negara, padahal urusannya remeh, urusannya tidak jelas,” ujarnya.

Respons PBNU Ingin Perbaiki PKB

Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga menanggapi pernyataan Ketua PBNU Umarsyah yang menyebut PBNU ingin memperbaiki PKB.

Cak Imin menilai pernyataan tersebut menunjukkan bahwa PBNU tidak memahami bahwa PKB-PBNU memiliki domain yang berbeda.

“Ya, merekalah yang tidak memahami bahwa konstitusi tidak berada dalam lingkup tugas dan tanggung jawab hukum terhadap organisasi besar, yaitu dalam lingkup hukum terhadap partai politik,” ujarnya.

Kendati demikian, Cak Imin mempersilakan PBNU menyampaikan saran atau masukan demi kemajuan PKB.

“Tolong ketemu baik-baik, jangan ribut atau lewat cabang yang tanggal 24 akan ada konferensi, sampaikan saja lewat cabang,” ujarnya.

(mab/pua)