Jakarta, Pahami.id —
Salah satu negara mayoritas Muslim di Asia Tengah, Tajikistanmenjadi fokus setelah pelarangan penggunaan hijab bagi perempuan.
Larangan tersebut tertuang dalam undang-undang baru yang menggantikan undang-undang lama tentang Peraturan Adat dan Festival.
Presiden Tajikistan Emomali Rahmon mengatakan larangan hijab adalah untuk melindungi “budaya Tajik” dan mengurangi pengaruh agama dalam masyarakat.
Padahal, pakaian adat Tajikistan penuh warna dan mengadopsi gaya pakaian Persia.
Pada masa kepemimpinannya, Rahmon tampak berambisi menerapkan sekularisme di Tajikistan dengan dalih mengurangi ekstremisme.