Berita Mayoritas Muslim, Kenapa Nama Orang Chechen Banyak Berakhiran Ov?

by


Jakarta, Pahami.id

Islam tersebar luas di wilayah Kaukasus Utara, khususnya di Chechnya.

Mayoritas penduduk Chechnya beragama Islam. Hal ini tidak lepas dari sejarah peradaban Islam yang menyebar hingga ke Eropa.

Akulturasi budaya Timur Tengah dan Eropa Timur terlihat dari nama penduduknya yang banyak berakhiran ‘Ov’, kenapa bisa begitu?


Awal Mula Muslim di Chechnya

Umat ​​Islam di Rusia telah melalui perjalanan sejarah yang panjang sejak awal penyebarannya.

Awal mula penyebaran Islam di Chechnya juga bertepatan dengan penyebaran tasawuf yang dibawa oleh Naqsybandiyya dan Qadiriyya ke wilayah Kaukasus Utara.

Masyarakat Chechnya percaya bahwa agama merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan sosial antar masyarakat. Namun upaya penyebaran umat Islam di Chechnya mengalami berbagai kendala, salah satunya pada masa perang Chechnya.

Peran Naqsybandi dalam menyebarkan Islam di Chechnya terlihat dari caranya memimpin kelompok-kelompok yang menentang Kekaisaran Rusia.

Meski demikian, kaum Naqsybandi dalam dakwahnya juga menentang gagasan sesat seperti yang dilakukan Rusia pada masa perang Chechnya. Ia menegaskan, masyarakat Chechnya harus menghormati budaya yang sudah ada sejak lama dan menentang gagasan-gagasan menyimpang.

Akulturasi Budaya

Penggabungan budaya Rusia dan Timur Tengah yang terjadi di Chechnya tidak dapat dipisahkan pada masa pendudukan Uni Soviet.

Saat itu, Uni Soviet mewajibkan warganya untuk mengikuti anjuran pemerintah, termasuk masyarakat Chechnya, untuk mencantumkan nama pada budaya nasional.

Sebelumnya, mayoritas penduduk Chechnya berasal dari berbagai etnis seperti Turki, Azerbaijan, atau Armenia.

Menurut artikel Elkhan Garibli, ia mengatakan bahwa akhiran nama seseorang erat kaitannya dengan nama keluarga dan budayanya.

Seperti di Rusia, mereka memberi nama pada orang berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pria menggunakan akhiran “-yev” atau “-ov”, sedangkan wanita menggunakan akhiran “-yeva” atau “-ova”.

Hal ini terlihat jelas dari latar belakang bahwa nama-nama warga Chechnya yang bukan etnis asli Rusia memiliki akhiran “-ov” atau “-ova”.

Meski sistem tersebut hanya diterapkan di Uni Soviet, penduduk Chechnya memilih untuk menormalisasinya dengan tetap menggunakan akhiran.

(membaca)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);