Jakarta, Pahami.id –
Israel Diketahui bahwa penggalian bawah tanah sedang dilakukan di dekatnya Masjid Al-Aqsa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan runtuhnya sebagian bangunan Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Hal ini disampaikan oleh pemerintah Yerusalem yang memperingatkan akan lebih banyak bahaya dari penggalian yang dilakukan Israel.
Penasihat Gubernur Yerusalem Marouf Al-Rifai memperingatkan Israel untuk tidak melanjutkan penggalian di sekitar Masjid Al Aqsa, terutama menggali terowongan yang menghubungkan beberapa situs bersejarah.
“Ini adalah bagian dari rencana untuk merusak bangunan bersejarah Islam, ini melanggar hukum Islam,” kata al-Rifai Kantor Berita WAFARabu (22/10).
Terowongan ini menghubungkan ‘kota Daud’, melalui lorong-lorong yang dibangun dari tembok batu. Sebagian besar terowongan awalnya merupakan saluran air bersejarah yang dikeringkan dan diubah menjadi terowongan, museum, dan sinagoga.
“Salah satu terowongan ini, yang dikenal sebagai ‘Pasar Jabbana’, telah diubah menjadi jalur wisata Yahudi, yang mengancam infrastruktur di bawah Masjid Al-Aqsa,” katanya.
Al-Rifai memperingatkan bahwa penggalian dapat menghancurkan beberapa bangunan penting Palestina, seperti rumah bersejarah dan sekolah kuno. Penggalian juga dapat berdampak pada tanah di bawah Masjid Al-Aqsa, sehingga dapat mengancam stabilitas fondasinya.
“Penggalian tersebut tidak memiliki metodologi ilmiah dan merupakan pelanggaran status quo, yang menegaskan bahwa penggalian tersebut murni bermotif politik,” tegasnya.
Terowongan tersebut, lanjutnya, memperkuat kendali Israel atas tempat-tempat suci di Yerusalem. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan Kota Suci dan identitas Palestina di dalamnya.
(ASR)

