Jakarta, Pahami.id –
Amerika Serikat (Kami) mengatakan pada Jumat (24/10) pihaknya mengerahkan jet tempur untuk memerangi organisasi penyelundup narkoba di Amerika Latin. Langkah ini menambah penumpukan kekuatan militer AS di kawasan yang memicu ketakutan akan perang.
Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengerahan USS Gerald R Ford dan kapal-kapal yang menyertainya akan meningkatkan dan meningkatkan kemampuan yang ada untuk mengganggu perdagangan narkotika dan menurunkan serta membongkar TCO.
Pengumuman kapal induk tersebut muncul setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan serangan terhadap sebuah kapal yang diduga dioperasikan oleh geng narkoba Tren de Aragua Venezuela telah menewaskan enam orang di Laut Karibia.
Hegseth mengumumkan serangan itu dalam sebuah postingan
“Jika Anda adalah penyelundup narkotika di belahan bumi kami, kami akan memperlakukan Anda seperti kami memperlakukan al-Qaeda.
Tindakan militer terbaru ini menambah jumlah korban tewas akibat serangan AS menjadi sedikitnya 43 orang, menurut Tally AFP Berdasarkan data AS. Namun Washington tidak merilis bukti bahwa targetnya adalah penyelundup narkotika.
Presiden AS Donald Trump sejak awal September melancarkan kampanye militer yang menyasar kapal-kapal yang diduga menyelundupkan narkotika. AS telah menghancurkan sedikitnya 10 kapal dalam serangkaian serangan.
Venezuela telah menanggapi pasukan militer AS, termasuk 10 pesawat tempur siluman F-35 dan delapan kapal Angkatan Laut AS, dengan mengatakan bahwa tujuan utama Trump adalah menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Ketegangan AS-Venezuela juga menarik perhatian Presiden Kolombia Gustavo Petro yang mengkritik eskalasi tersebut. Petro kemudian dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat pada hari Jumat atas tuduhan mengizinkan penyelundupan narkoba secara luas.
(FEA)

